Daerah

Wajibkan Mondok, Murid SMK NU Lasem Meningkat Signifikan

Ahad, 21 Agustus 2016 | 12:16 WIB

Rembang, NU Online
Pengurus Cabang Rabithah Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) Lasem, Rembang, Jawa Tengah, kembali menerapkan sistem wajib mondok di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) NU Lasem setelah tahun 2015 lalu kebijakan yang sama mendulang kesuksesan.

Kepala SMK NU Lasem Arif Demyati menyampaikan, Gerakan Ayo Mondok RMINU Lasem membuat jumlah siswa didik di SMK NU meningkat secara signifikan di tahun ini. Selain itu, semua lulusan SMK NU rata-rata mendapatkan tempat di sejumlah perusahaan di dalam dan luar kota Rembang.

"Tahun lalu, kami mendapatkan siswa didik baru 170, semuanya sukses mondok minimal hingga kelas dua. Tahun ini, kami ingin mengulang kesuksesan dengan 2015 siswa didik baru. Respon wali murid sangat bagus karena dengan mondok akan bisa mendoakan orang tua, sekarang dan kelak yang akan datang.,” jelas Arif Demyati.

Pada Ahad (21/8) pagi tadi, wali murid SMK NU Lasem dihadirkan guna mendukung tercapainya Gerakan Ayo Mondok yang dicanangkan RMINU Lasem ini. Sebanyak 200 lebih wali murid bertemu dengan pengurus NU setempat dan sejumlah perwakilan pondok pesantren.

Arif Demyati menambahkan, Gerakan Ayo Mondok memberi angin segar bagi sebagian orang tua yang menginginkan anaknya untuk masuk pesantren tanpa harus dipaksa. Program wajib mondok ini juga kian meramaikan tradisi NU yang hampir sepi di sebagian pesantren di Lasem.

Demi menyukseskan program ini, RMINU akan melibatkan semua elemen pondok pesantren yang ada di Lasem, yang dirasa masih mampu menampung santri baru. Menurut Arif Demyati, ada beberapa pesantren di Lasem yang sudah tidak bisa menerima santri baru dikarenakan daya tampungnya sudah melebihi kuota. (Ahmad Asmu'i/Mahbib)


Terkait