Nasional

14 Doa Nabi Muhammad yang Termaktub dalam Al-Qur'an, Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi

Ahad, 15 September 2024 | 20:30 WIB

14 Doa Nabi Muhammad yang Termaktub dalam Al-Qur'an, Cocok Dibaca di Hari Maulid Nabi

Rasulullah Muhammad saw. (Ilustrasi: NU Online)

Jakarta, NU Online

Doa merupakan salah satu bentuk permohonan dan kerendahan hati seorang hamba di hadapan Tuhannya. Tidak ada seorang pun yang lepas dari doa, termasuk para Nabi sekalipun. Sebagai kekasih-Nya, para Nabi tetap berdoa dan menjadikan doa sebagai senjata mereka saat situasi sulit.


Al-Qur’an menyatakan bahwa berdoa adalah perintah, siapapun yang berdoa, maka permohonannya pasti terkabul. Hal ini ditegaskan dalam surat Ghafir ayat 60:


 ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ


“Berdoalah kalian kepada-Ku, maka Aku kabulkan permohonanmu”


Ustadz Moh. Fathurrozi, Founder Al-Qur’an Khairu Jalis dalam artikel berjudul Doa-Doa Nabi Muhammad yang Termaktub dalam Al-Qur'an (bagian 1 dan bagian 2) menuliskan doa-doa Nabi Muhammad yang diabadikan dalam Al-Qur’an. Doa-doa ini bisa dibaca di momen Maulid Nabi Muhammad saw. Sebagai berikut.


Pertama, tercantum dalam surat Ali Imran ayat 26-27:


اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ  


Artinya: “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.” (QS Ali Imran: 27).


"Redaksi doa ini, menurut Imam  Ath-Thabarani, menggunakan asma’ Allah yang agung. Jika digunakan untuk bermunajat maka keinginan orang yang berdoa akan terkabul (Tafsir Ibnu Katsir, II: 30)," kata Fathurrozi.


Kedua, tercantum dalam surat Al-Isra' ayat 80:  


رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًا


Artinya: “Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku)” (QS Al-Isra': 80).


Redaksi ayat ini dapat digunakan untuk bermunajat kepada Allah secara umum, baik ketika hendak melakukan sesuatu maupun ketika perjalanan yang diridhai oleh Allah ﷻ.


Ketiga, tercantum dalam surat Al-Isra’ ayat 111:  


الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا


Artinya: “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya” (QS Al-Isra': 111).


Sebagian atsar menyebutkan jika ayat ini dibaca pada malam hari di sebuah rumah, maka rumah tersebut tidak akan disatroni pencuri atau terjadi kecelakaan di dalamnya. (Tafsir Ibnu Katsir: 131).  


Keempat, tercantum dalam surat Thaha ayat 114:


رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا


Artinya: “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku” (QS Thaha: 114)  


Kelima, tercantum dalam surat Az-Zumar ayat 46:  


اللّٰهُمَّ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ عٰلِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ اَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْ مَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ


Artinya: “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan.” (QS Az-Zumar: 46).


Keenam, tercantum dalam surat al-Baqarah ayat 201:


   رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ  


Artinya: “Ya Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kenaikan di akhirat, dan lindungilah kamu dari azab neraka” (QS al-Baqarah: 201).


Ulama sepakat bahwa doa ini mengandung “jawami’ al-kalim”. Di samping itu, Imam Ahmad bin Hanbal mengatakan bahwa doa ini paling sering dibaca oleh Nabi Muhammad ﷺ.  


Ketujuh, tercantum dalam surat al-Mu’minun ayat 118:


   رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ  


Artinya: “Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik” (QS al-Mu’minun: 118).  


Kedelapan, tercantum dalam surat al-Mu’minun ayat 94:


رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِيْ فِى الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَ  


Artinya: “Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku dalam golongan orang-orang dhalim” (QS al-Mukminun: 94).  


Kesembilan, tercantum dalam surat surat al-Mu’minun ayat 97-98:


رَّبِّ اَعُوْذُ بِكَ مِنْ هَمَزٰتِ الشَّيٰطِيْنِۙ، وَاَعُوْذُ بِكَ رَبِّ اَنْ يَّحْضُرُوْنِ


Artinya: “Ya Tuhanku, aku berlindung kepada Engkau dari bisikan-bisikan setan” (QS al-Mu’minun: 97-98).  


Sayyid al-Thanthawi, dalam tafsir al-Wasith-nya berkomentar tentang doa-doa di atas (8-9) bahwa di dalam doa tersebut terdapat ajaran kepada orang-orang mukmin, petunjuk untuk selalu berlindung kepada Allah ﷻ, agar terjaga dari bisikan-bisikan setan. (al-Thanthawi, Tafsir al-Wasith, 10:  62).


Kesepuluh, tercantum dalam surat Ali Imran 8-9:


رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚاِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ، رَبَّنَآ اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ


Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya. Sungguh, Allah tidak menyalahi janji" (QS Ali 'Imran: 8-9).


Imam Al-Qurtubi menjelaskan bahwa doa ini merupakan permohonan yang dipanjatkan oleh orang-orang yang mendalam ilmunya. Namun demikian, doa ini juga dapat dipahami bahwa ini adalah perintah kepada Nabi Muhammad saw untuk menggunakan doa di atas. (Tafsir al-Qurthubi, 4: 19).


Kesebelas, tercantum dalam surat al-Anbiya’ ayat 112:


 رَبِّ احْكُمْ بِالْحَقِّ وَرَبُّنَا الرَّحْمٰنُ الْمُسْتَعَانُ عَلٰى مَا تَصِفُوْنَ


Artinya: “Ya Tuhanku, berilah keputusan dengan adil. Dan Tuhan kami Maha Pengasih, tempat memohon segala pertolongan atas semua yang kamu katakan" (QS Al-Anbiya’: 112).


Keduabelas, tercantum dalam surat al-Mu’minun ayat 118:


 رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ


Artinya: "Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik" (QS Al-Mu'minun: 118).


Redaksi doa ini merupakan perintah Allah swt, kepada Nabi Muhammad supaya mendapatkan mendapatkan ampunan dan kucuran rahmat dari-Nya. Seorang hamba yang menggunakan doa di atas, dia akan mendapatkan ampunan dan rahmat dari Allah swt.


Ketigabelas, tercantum dalam surat ash-Shaffat ayat 180-181:


سُبْحٰنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلٰمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ


Artinya: “Mahasuci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha perkasa dari sifat yang mereka katakan. Selamat sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah Tuhan seluruh alam" (QS As-Saffat Ayat 180-182).


Keempatbelas, tercantum dalam surat at-Taubah ayat 129:  


حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ 


Artinya: “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung" (QS at-Taubah: 129).


Selamat merayakan Maulid Nabi, Shollu 'ala Nabi Muhammad.