Nasional GERAKAN AYO MONDOK

Di Pesantren, Santri Ditanamkan Sikap “Hubbul Wathan”

Rabu, 10 Juni 2015 | 09:01 WIB

Pacitan, NU Online
Pengasuh Pondok Tremas Pacitan KH Luqman Harits Dimyathi mengatakan, Pondok Tremas Pacitan akan terus menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan Negara kesatuan republik Indonesia atau NKRI. Karena di lingkungan pesantrenlah para santri ditanamkan sikap Hubbul Wahthon (cinta tanah air).<>

Pernyataan ini disampaikanya saat memberikan Mauidhoh Hasanah dalam acara Haflah Akhiriddirosah, wisuda purna belajar santri Madrasah Aliyah Mu’adalah dan Wisuda Syahadah Alimiyah ke-2 Mahasantri Ma’had Aly Attarmasi, Senin (8/6) malam.

“Malam ini kami nyatakan, Pondok Pesantren Tremas Pacitan siap menjadi benteng pertahanan dan siap menjaga keutuhan NKRI,” kata Kiai Luqman yang merupakan koordinator Gerakan Nasional Ayo Mondok itu.

Kiai Luqman menambahkan, bahwa pesantren merupakan lembaga keagamaan Islam yang khas Indonesia. Pesantren mengajarkan Islam yang moderat dan tidak ekstrim. Pondok Tremas berusaha melahirkan santri yang tengah-tengah. Tidak ekstrim kanan dan ekstrim kiri serta selalu berusaha mengembangkan Islam ala Ahlussunnah wal Jamaah.

Saat ini melalui Robithoh Ma’ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU), dia bersama dengan para kiai muda dan pengasuh pesantren tengah menggalakkan Gerakan Nasional Ayo Mondok. Salah satu program jangka panjang gerakan ini adalah menyusun database, sistem informasi manajemen (SIM) dan profil singkat Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah untuk diekspos dan diakses oleh publik, melalui Website AyoMondok.com

Selain itu, Gerakan Ayo Mondok juga akan menentukan zona lokus/lokasi pesantren misal area Jawa Timur, Jateng, DIY, DKI, Jabar, dan seterusnya agar masyarakat mudah mengetahui daftar  pesantren Alussunnah Wal Jamaah. Dengan demikian, masyarakat akan mengetahui pesantren manakah yang layak ditempati oleh putra-putrinya untuk menuntut ilmu.

Hadir dalam acara tersebut para kiai diantaranya KH Umar Syahid (Mustasyar PCNU Pacitan), KH Fuad Habib, KH Faqih Sujak (Rais Syuriyah NU Pacitan), Kiai Mahmud (Ketua PCNU Pacitan), Kapolres Pacitan dan ribuan wali santri serta alumni dari berbagai daerah. (Zaenal Faizin/Fathoni)