Nasional

Kaleidoskop 2019: IPNU Tingkatkan Kompetensi Kader Potensial dengan Beasiswa

Selasa, 31 Desember 2019 | 03:45 WIB

Jakarta, NU Online
Tahun 2019 merupakan tahun pertama kepengurusan Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) masa khidmat 2019-2022 yang dinakhodai oleh Aswandi Jailani sejak terpilihnya pada 25 Desember 2018 di Pesantren KHAS Kempek, Cirebon, Jawa Barat.

Pascadilantik pada Maret 2019 lalu di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, IPNU langsung bergerak menjaring kader-kader yang potensial dalam bidang akademik. Mereka ditunjang untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Untuk mewujudkan itu, PP IPNU bekerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI menyediakan Beasiswa Unggulan bagi kader-kader potensial. Dari ratusan kader yang mendaftar, terpilih 11 kader terbaik dari berbagai daerah di Nusantara untuk mendapatkan beasiswa tersebut.
 
Para kader terpilih itu berhak untuk melanjutkan pendidikannya di berbagai jurusan dan kampus yang diinginkan setelah mendapatkan surat diterima di kampus tersebut (Letter of Acceptance). Selain bebas biaya kuliah, mereka juga berhak atas uang saku dan uang buku untuk menunjang perkuliahannya.

La Ode Iswar Anugerah, kader IPNU Sulawesi Tenggara, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PP IPNU yang telah mengapresiasi kader-kader IPNU di daerah sebagai bentuk pemberdayaan terhadap kader. Baginya, hal ini dapat meningkatkan loyalitas dan khidmatnya dalam mencurahkan kontribusi untuk organisasi.
 
"Dengan adanya pemberian beasiswa pada kader menegaskan bahwa kita lah yang butuh IPNU, bukan IPNU yang butuh kita," kata mahasiswa magister ilmu politik Universitas Nasional itu.
  
Senada dengan La Ode, Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Cirebon 2014-2016 Ayub Al-Ansori mengaku sangat bersyukur menerima beasiswa tersebut sehingga bisa fokus untuk berstudi di Program Magister Pendidikan Agama Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon.

"Berkhidmat di IPNU yang belajar dengan ikhlas, IPNU nya aktif sampai tuntas, tetapi juga prestasi akademik dan non-akademik juga harus diperhatikan," pungkasnya.
 
Selain keduanya, beasiswa juga diterima oleh sembilan kader IPNU lainnya, yakni Maulana Nur dari Banjarmasin, Ali Fahruddin dari Ponorogo, Agus Suherman Tanjung dari Palembang, Syarif Hidayat dari Lampung, Ahya Mujahidin dari Nganjuk, Arifin dari Polupo, M Zakka Fahimi dari Tulung Agung, Fikram Kasim dari Sulawesi Selatan, dan M Miftachul Rizal dari Kediri.

Ketua Umum PP IPNU Aswandi Jailani mengupayakan agar beasiswa bagi kader-kader yang potensial dapat lebih banyak lagi di tahun-tahun mendatang. Hal itu guna meningkatkan kompetensi mereka sehingga dapat berjuang untuk kebermanfaatan bagi masyarakat lebih luas lagi.

“Beasiswa Unggulan untuk tahun ke depannya lebih banyak lagi agar ke depan kader-kader IPNU yang punya potensi yang tidak mampu memiliki biaya, PP IPNU akan menjaring agar mereka mendapatkan beasiswa,” ujarnya kepada NU Online pada Jumat (19/12).

Beasiswa ini juga, rencananya, akan disandingkan dengan akreditasi cabang-cabang sebagai penghargaan bagi mereka yang mampu menjadi terbaik dalam menjalankan roda organisasi di tingkatannya. 

Reward dari PP IPNU terhadap cabang yang memiliki akreditasi baik,” lanjutnya.

Di samping itu, di akhir tahun, tepatnya pada 22-25 Desember 2019 lalu, PP IPNU juga menggelar Youth Fair 2019, sebuah agenda pameran wirausaha yang dirintis oleh kawula muda. Dalam pameran ini juga, 50 peserta yang dijaring dari beragam usaha dan berasal dari berbagai daerah itu diberikan coaching clinic oleh Asisten Kewirausahaan Deputi II Bidang Pengembangan Pemuda Imam Gunawan.

Dalam kesempatan tersebut, Imam menyampaikan pentingnya pemasaran dalam berwirausaha. Pasalnya, hal tersebut merupakan kunci dalam menjalankan usaha. Menurutnya, pemasaran harus dimasifkan oleh para wirausahawan guna memperoleh banyak pelanggan atau pengguna barang dan jasa yang ditawarkannya.

Namun sebelum itu, pengusaha harus lebih dulu melewati langkah-langkah lainnya, yakni memiliki motivasi, niat, dan tekad yang kuat untuk berwirausaha. Ini penting karena menjadi langkah awal dalam menyiapkan mental mengingat bakal menemui beragam rintangan yang menghalangi perkembangan usahanya.

Diskusi Bulanan 
 
Di samping itu, PP IPNU juga menggelar diskusi bulanan guna merespons isu-isu yang tengah berkembang menjadi pembicaraan publik. Aswandi menjelaskan, kegiatan ini juga dilakukan guna meningkatkan kompetensi pengetahuan para kader sehingga lebih melek dan peka terhadap kondisi sosial yang tengah dihadapi.

Pada Mei 2019, misalnya, IPNU menggelar diskusi mengenai pendidikan karakter dalam rangka Hari Pendidikan Nasional. Kegiatan ini menghadirkan Ketua PBNU Bidang Pendidikan H Hanief Saha Ghafur, Ketua Lembaga Pendidikan Maarif PBNU KH Zainal Arifin Junaidi, dan pengusaha muda Witjaksono.

Sembari menanti buka puasa bersama, PP IPNU juga menyelenggarakan diskusi tentang kenakalan remaja guna mencegah narkoba dan minuman beralkohol. Kegiatan ini diisi oleh Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmi Faisal Zaini, Ketua Presidium Majelis Alumni IPNU H Hilmi Muhammadiyah, Kasubdit Binmas Operasi Direktorat Binmas Polda Metro Jaya AKBP H Jajang Hasan Basri, dan pegiat sosial Nababan.

IPNU juga menggelar diskusi mengenai kemaritiman dan peran pelajar di dalamnya pada Juli 2019. Diskusi tersebut merekomendasikan kepada pemerintah agar fokus dan serius membangun sumber daya manusia (SDM) kemaritiman yang menjadi satu bidang strategis.

Selain itu, IPNU juga membuka diskusi bersama Dewan Pengurus Pusat (DPP) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) dan Lembaga Pendidikan Maarif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP Maarif PBNU) guna peningkatan pemahaman dan pengamalan Pancasila oleh para pelajar pada Agustus 2019 lalu.

Pada 12 November 2019, PP IPNU membuka dialog merefleksikan Hari Pahlawan dengan menghadirkan Ketua PBNU H Aizuddin Abdurrahman, Direktur Rahmatan lil Alamin Center Idy Muzayyad, dan Kepala Bidang Jejaring Pustekkom Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hasan Chabibie.

Kemudian Desember 2019 lalu, PP IPNU pun mendiskusikan pemerintahan yang baik tanpa korupsi dalam rangka memperingati Hari Antikorupsi. Kegiatan ini menghadirkan Wakil Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU Idris Masudi.

Pewarta: Syakir NF
Editor: Muchlishon