Nasional

LD PBNU Siapkan 9 Kegiatan Syiar Ramadhan, Terapkan Protokol Kesehatan

Kamis, 8 April 2021 | 01:00 WIB

LD PBNU Siapkan 9 Kegiatan Syiar Ramadhan, Terapkan Protokol Kesehatan

Dengan tema Ramadan berkah, umat sejahtera, Syiar Ramadhan menjadi momentum yang paling tepat untuk menggerakkan ekonomi umat.

Jakarta, NU Online
Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) akan menyelenggarakan sembilan kegiatan selama bulan Ramadhan 1442 Hijriah. Pelaksanaan kegiatan berlangsung di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, yang dimulai selepas shalat Ashar hingga bakda shalat Tarawih.

 

Kegiatan meliputi kajian kitab kuning, buka puasa bersama, shalat Tarawih berjamaah bersama Jam'iyyatul Qurrra wal-Huffazh (JQH) NU, serta tadarus Al-qur'an yang kesemuanya dilaksanakan setiap hari sepanjang Ramadhan.

 

Selain itu LD PBNU juga melaksanakan pesantren NU internasional, pelatihan dai, bincang Ramadhan setiap pekannya. Peringatan Nuzulul Qur'an, gema takbir, serta santunan fakir miskin dan dhuafa tak luput dari program Syiar Ramadhan LD PBNU tahun ini.

 

Dengan tema Ramadan berkah, umat sejahtera, Syiar Ramadhan menjadi momentum yang paling tepat untuk menggerakkan ekonomi umat.

 

"Kalau Ramadhan kan banyak pedagang-pedagang kecil yang tertolong. Kemudian ini juga sebagai kebangkitan dari keterpurukan ekonomi di masa pandemi. Jadi pelaksanaan Syiar Ramadhan juga membantu masyarakat yang membutuhkan," ungkap Ketua Panitia Pelaksana Syiar Ramadhan 1442 Hijriah, Kiai Nurochman Maksudi, Rabu (7/4).

 

Rencananya, kata Kiai Nurochman, program kajian kitab kuning akan dilaksanakan setiap hari setelah salat Ashar dan disiarkan secara langsung melalui media-media PBNU. "Ngaji kitab kuning akan diadakan setiap hari disesuaikan antara kitab dengan penceramah," katanya. 

 

Sementara program pesantren NU internasional akan bekerja sama dengan dai NU yang ada di Hong Kong, Jepang, dan Korea. Nantinya, pesantren ini akan dilaksanakan setiap bakda Maghrib dan diampu oleh pengurus LD PBNU Kiai Qosim Arsadani.

 

Selanjutnya pelatihan dai yang rencananya akan mengundang Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj untuk memberikan pembekalan sekaligus penguatan kepada para dai NU. Sementara santunan fakir miskin dan dhuafa bekerjasama dengan NU Care-LAZISNU.

 

"Ada juga bincang Ramadhan yang narasumbernya berasal dari LD PBNU. Di sana bincang tentang ekonomi, kesehatan, kemaslahatan umat dan sebagainya. Kegiatan ini nantinya bisa berbentuk talk show," ucap Kiai Nurochman.

 

"Insyaallah karena memang kita sudah menangani bertahun-tahun Syiar Ramadhan, saya optimis, walaupun harus menyesuaikan dengan kondisi yang belum sepenuhnya pulih, namun harus terlaksana, karena memang ini program tahunan," harapnya.

 

Taati protokol kesehatan

Sebelumnya diberitakan, Ketua Satgas Nahdatul Ulama (NU) Peduli Covid-19, dr Makky Zamzami menegaskan agar pelaksanaan ibadah sepanjang Ramadhan tahun ini tetap mematuhi protokol kesehatan. Hal itu sebagai bagian dari upaya mencegah penyebaran pandemi virus Corona alias Covid-19.

 

"Sampai pandemi benar-benar hilang, kita berharap tetap menerapkan perilaku-perilaku adaptasi kebiasaan baru. Seperti bersalaman tanpa bersentuhan fisik," ujar Dokter Makky saat webinar Ramadhan di Tengah Pandemi Covid-19, Senin (5/4) malam.

 

Upaya pencegahan penyebaran Covid-19 melalui program vaksinasi belum mencapai target. Dia menyebut sejak Maret hingga April ini baru sekitar enam ribu orang yang sudah menjalani vaksinasi.

 

Dia menyinggung soal bulan puasa Ramadhan tahun 2020 yang dalam pelaksanaannya diterapkan protokol kesehatan yang ketat. Seperti, pelaksanaan shalat Tarawih dilakukan di rumah, menghindari kerumunan, tidak ada acara buka puasa bersama, sahur on the road, dan lainnya.

 

"Apakah ini masih relevan atau tidak. Kalau saya itu tergantung karena nanti kita berharap yang menjadi acuan adalah bagaimana protokol kesehatan ini tetap terlaksana. Walaupun misalnya mushala dan masjid melaksanakan shalat rawatib, tetapi tetap harus melaksanakan protokol kesehatan baik dan benar," jelasnya.

 

Makky juga mengingatkan kepada masyarakat yang mengalami gejala penyakit agar tidak melaksanakan shalat berjamaah di masjid. Kemudian, para pengelola atau pengurus masjid agar tetap menerapkan protokol kesehatan saat ibadah.

 

Selain itu, tempat peribadatan juga harus selalu dipastikan bersih, disarankan untuk tidak memakai karpet shalat di dalam masjid. Kemudian soal metode pembagian zakat fitrah, pengurus masjid diharapkan bisa menyalurkan dari rumah ke rumah untuk menghindari kerumunan.

 

Kontributor: Abdullah Faqihuddin Ulwan
Editor: Kendi Setiawan