Lembaga Kesehatan NU Kembangkan Kembali Kader Penanggulangan TB
Selasa, 10 Desember 2019 | 12:00 WIB
Seminar ini diisi oleh Ketua PBNU H Syahrizal Syarif, Katib Syuriyah PBNU KH Miftah Faqih, dan perwakilan dari Perhimpunan Organisasi Pasien (POP) TB Indonesia Binsar. Adapun peserta yang mengikuti acara ini berasal dari lembaga dan banom NU, mahasiswa Unusia Jakarta, kader TB, kader Diabtes Mellitus (DM), dan region dan SSR DKI Jakarta.
Penangung Jawab Teknis Program TB, Esty Febriani, mengatakan bahwa Indonesia sangat berharap kepada NU agar membantu menanggulangi TB. NU menurutnya dipercaya karena selain memiliki anggota yang banyak, juga memiliki komitmen yang tinggi.
"Ini untuk mengembangkan kader-kader yang akan secara intensif membantu di dalam penuntasan TB di Indonesia," kata Esty.
Untuk itu, katanya, melalui seminar ini, peserta dari lembaga dan banom NU, serta dari mahasiswa diundang. Seusai seminar, acara dilanjutkan dengan forum kecil. Lewat forum tersebut, kata Esty, pihaknya akan mengidentifikasi kegiatan-kegiatan banom dan lembaga NU, serta mahasiswa Unusia Jakarta. Setelah teridentifikasi, nanti mengedukasi tentang TB.
"Itu salah satu outputnya. Apakah nanti dengan Unusia kita juga melihat, di mana nih kita bisa masuk untuk memberikan edukasi tentang Tubercolosis, di mana saja," ucapnya.
Ia juga menyatakan bahwa masih banyak pemuda yang belum mengetahui tentang TB. Padahal menurutnya, peran pemuda sangat penting karena bisa kampanye melalui media sosial. "Mereka itu bisa untuk edukasi karena mereka aktif gunakan media sosial. Mereka (bisa jadi) influencer," ucapnya.
Sementara Sekretaris LKNU Citra Fitria mengungkapkan tentang peringkat Indonesia yang belum baik dalam hal TB. Rilis terakhir, Indonesia menempati rangking ke tiga di dunia di bawah India dan Cina. Ia berharap, melalui pertemuan ini, peserta dapat menjadi kader aktif, sehingga peringkat Indonesia bisa keluar dari tiga besar.
"Ini (peringkat ke tiga di dunia) bukan prestasi yang bisa dibanggakan. Mudah-mudahan pertemuan ini bisa bermanfaat. Kehadiran ibu-ibu, bapak-bapak, dan saudara-saudara sekalian bisa berkontribusi buat bangsa Indonesia. Sekecil apapun kontribusi kita, inilah yang bisa kita berikan untuk bangsa kita," kata perempuan yang kerap disapa Civi itu.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Gus Baha Jelaskan Alasan Mukjizat Nabi Muhammad Tak Seperti Nabi Sebelumnya
2
Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Malam Ini, Berikut Cara Ceknya
3
Mengenal Susu Ikan, Cek Kandungan Gizinya bagi Tubuh
4
Direktur PD Pontren Kemenag Sayangkan Beberapa Pihak Belum Paham UU 18/2019 tentang Pesantren
5
Kitab Haulal Ihtifal bi Dzikra Maulidin Nabi, Menelusuri Sejarah dan Hukum Maulid Nabi
6
30 Menit Terakhir, Gempa Bumi Susulan Guncang Bandung 4 Kali
Terkini
Lihat Semua