LPBI PBNU Gandeng GOSZA Bahas Kesiapsiagaan Hadapi Gempa dan Tsunami
Jumat, 29 November 2019 | 10:30 WIB
Atas dasar itulah Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) bekerja sama dengan Yayasan GOSZA dan didukung oleh Brigham Young University, Provo, Amerika Serikat menggelar Seminar Geologi Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami di lantai 8 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (29/11). Kegiatan ini melibatkan pihak-pihak terkait dari unsur pemerintah dan non pemerintah.
Seminar yang mengusung tema Indonesia Rawan Gempa Bumi dan Tsunami: Apa yang Harus Dilakukan? ini menghadirkan lima pembicara. Mereka ialah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Wisnu Widjaya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Daryono, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Eko Yulianto, Brigham Young University, Ronald A Harris, U-Inspire, dan Nuraini Rahma Hanifa.
Ketua LPBI PBNU M Ali Yusuf menyatakan bahwa lembaganya bersama Yayasan GOSZA dan Birmingham Yoing University berkomitmen untuk terlibat aktif meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami di Indonesia.
"Melalui seminar ini, pengetahuan dan kesadaran masyarakat, para pemangku kepentingan yang berada di wilayah rentan terdampak gempa bumi dan tsnuami, maupun instansi pemerintahan yang bertugas di bidang kebencanaan dapat meningkat, sehingga ketahanan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana gempa bumi dan tsunami juga menguat," kata Ali.
Ia berharap, keterlibatan para pihak dapat merumuskan tindak lanjut seusai kegiatan melalui serangkaian kebijakan dan aktivitas yang terpadu, untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana gempa bumi dan tsunami.
Sementara Direktur Humas Yayasan Gosza Nasional, Agus Kusumarmanto berharap dengan diselenggarakannya seminar ini, menjadi semakin banyak masyarakat yang memahami keadaan alam Indonesia yang subur sekaligus menyimpan potensi bencana. Sehingga masyarakat memiliki kesipana jika satu waktu bencana kembali melanda.
"Semoga (peserta seminar) mendapatkan manfaat sebanyak-banyaknya untuk menjadi lebih siap ketika hal ini (gempa bumi dan tsunami) benar-benar terjadi," kata Agus.
Sebagai informasi, sebelumnya seminar serupa juga diselenggarakan di dua wilayah lain, yaitu Malang, Jawa Timur dan Palu, Sulawesi Tengah.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Gus Baha Jelaskan Alasan Mukjizat Nabi Muhammad Tak Seperti Nabi Sebelumnya
2
Kemenag Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2024 Malam Ini, Berikut Cara Ceknya
3
Mengenal Susu Ikan, Cek Kandungan Gizinya bagi Tubuh
4
Direktur PD Pontren Kemenag Sayangkan Beberapa Pihak Belum Paham UU 18/2019 tentang Pesantren
5
Kitab Haulal Ihtifal bi Dzikra Maulidin Nabi, Menelusuri Sejarah dan Hukum Maulid Nabi
6
30 Menit Terakhir, Gempa Bumi Susulan Guncang Bandung 4 Kali
Terkini
Lihat Semua