Daerah

Berkiprah di Mana Saja, Kader Ansor Diimbau Tetap Jaga Akhlak 

Jumat, 6 Desember 2019 | 08:00 WIB

Berkiprah di Mana Saja, Kader Ansor Diimbau Tetap Jaga Akhlak 

Ketua PC GP Ansor Jombang, Jawa Timur, H Zulfikar Damam Ikhwanto. (Foto: NU Online/Syamsul Arifin)

Jombang, NU Online
Sebanyak 279 kepala desa (Kades) di Kabupaten Jombang, Jawa Timur dilantik oleh bupati Hj Mundjidah Wahab di pendapa pemerintah kabupaten (Pemkab) setempat, Kamis (5/12).
 
Dari ratusan Kades tersebut, 19 orang yang terdiri dari kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser). Di antaranya Desa Banjarsari, Karanglo, Kedunglosari, Pucangsimo, Gondang, Mojojejer, Banyuasin, dan beberapa desa lain.
 
Terkait hal ini, Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Jombang, H Zulfikar Damam Ikhwanto mengimbau untuk tetap menjaga akhlak santri. Mereka yang sebelumnya sudah dibekali pengetahuan dan akhlak yang matang melalui khidmahnya di Ansor dan Banser hendaknya tetap menjadi landasan pengabdiannya di desa. Seperti berperilaku santun terhadap warga, melayani mereka dengan sepenuh hati, dan sikap terpuji yang lain.
 
"Tentu, para kader Ansor dan Banser yang sudah terbiasa ditempa di organisasi barnapas agama dan nasionalisme dengan akhlak mulia santri, maka perilaku tersebut harus tetap dijaga," katanya kepada NU Online, Jumat (6/12).
 
Di samping itu, harus menjaga kepercayaan masyarakat dalam hal memimpin desa. Mereka tentu berharap di bawah kepemimpinan kader Ansor dan Banser desa akan lebih maju. 
 
"Termasuk menjaga nilai atau norma yang memandu amanah yang sudah diberikan masyarakat sebagai kepala desa," imbuh pria yang akrab disapa Gus Antok ini.
 
Dalam hal upaya menjaga kepercayaan masyarakat, lanjutnya, kader Ansor juga Banser hendaknya tidak pernah bosan belajar dan menelaah segala situasi yang berkembang di tengah masyarakat guna dijadikan pijakan bertindak yang tepat. Termasuk selalu berusaha meningkatkan kompetensi atau kemampuan menjalankan profesi sebagai Kades.
 
"Seperti kemampuan secara administrasi, mulai dari manajemen persuratan, keuangan, kepemerintahan, kemasyarakatan dan segala macam berkaitan langsung dengan pelayanan pada warga masyarakat harus dipahami, dilakukan secara utuh, efektif dan efisien juga solutif," tuturnya.
 
Jika yang demikian itu dilakukan dengan baik, maka menurutnya, segala tindakan atau keputusan yang dilakukan dalam menjalankan tugas serta tanggung jawab pemerintah desa akan senantiasa tepat guna dan sasaran.
 
Kemudian tidak kalah penting juga adalah model kepemimpinan. Salah seorang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang ini mengimbau para Kades yang berlatar belakang Ansor agar menjunjung tinggi model kepemimpinan yang memperhatikan nilai demokrasi dan kemanusiaan. Pasalnya, model atau sistem kepemimpinan yang diterapkan Kades dalam roda pemerintahan cukup berpengaruh besar terhadap keberlangsungan desa.
 
Dengan demikian, musyawarah antarperangkat desa dengan warganya sangat penting dilakukan secara berkelanjutan. Terlebih dalam hal memecahkan permasalahan yang terjadi di tengah masyarakat.
 
"Soal kepemimpinan dilakukan secara demokratis, humanis, termasuk pengambilan keputusan bahkan penyelesaian masalah atas dasar musyawarah, mendahulukan kepentingan bersama dalam bingkai menyadari akan karakteristik sosial dan potensi domestiknya," pungkasnya.
 
 
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Ibnu Nawawi