Daerah

Harapan Para Tokoh Usai Kegiatan KKN Mahasiswa Unusia di Ligarmukti Bogor

Selasa, 3 September 2019 | 03:30 WIB

Harapan Para Tokoh Usai Kegiatan KKN Mahasiswa Unusia di Ligarmukti Bogor

Wakil Ketua PCNU Bogor, Ahmad Ikrom pada penutupan KKN Unusia Kelompok Garuda di Desa Ligarmukti, Klapanunggal, Bogor, Kamis (29/8)

Bogor, NU Online
Kegiatan dan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Kelompok Garuda di Desa Ligarmukti, Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat telah berakhir pada Jumat (30/8) lalu.
 
Sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat memberikan tanggapan positif atas pelaksanaan KKN yang beranggotakan 14 mahasiswa dari Prodi Akutansi, Sosiologi, Pendidikan Guru PAUD, Teknik Informatika, dan Psikoogi.

Pengasuh Pesantren Baitul Nun, KH Mulyadi Mughni menyatakan terima kasih atas semua sumbangsih moril dan material yang dilakukan peserta KKN di Desa Ligarmukti. 
 
"Karena banyak nilai positif yang dibagikan mahasiswa KKN dari Unusia kepada pesantren kami di Cibulakan," kata kiai muda yang juga pimpinan Majelis Badar Aulia Dusun Cibulakan, Ligarmukti, pada penutupan KKN Kelompok Garuda.

Kiai Mulyadi berharap silaturahim yang telah terjalin tidak sebatas KKN, akan tetapi ke depan dapat bersinergi. Pasalnya, masyarakat Desa Ligarmukti membutuhkan sharing keilmuan, kultur, budaya, dan nilai-nilai religius. 
 
"Teman-teman dari Unusia bisa memberikan warna di desa kami. Sebab kita tahu NU adalah ormas besar yang di dalamnya para ulama berperan dan diakui di negeri ini telah turut membawa kemerdekaan dan mengisi negeri ini dengan berbagai macam keunggulan," katanya.

Ia juga berharap perguruan tinggi yang dimiliki NU seperti Unusia dapat menjadi tempat meraih pendidikan tinggi bagi masyarakat luas tak terkecuali warga Desa Ligarmukti. "Sehingga, anak-anak kami baik yang dari SD dan pesantren yang punya keinginan setelah lulus kelak bisa meneruskan ke Unusia," imbuh Kiai Mulyadi.

Selain itu, ia berpesan kepada anggota Kelompok Garuda agar KKN tidak sebatas seremonial acara kampus. Namun, hendaknya dapat membumi di Ligarmukti. "Para peserta KKN hendaknya memang merasakan sebuah sinergi spiritual, energi untuk terus turun ke bawah, atau di Ligarmukti ini naik ke gunung untuk memberikan pengetahuan, memberikan motivasi agar masyarakat yang lebih maju lagi," harapnya.

Harapan lainnya, kegiatan KKN Unusia agar menjadi kebaikan yang bernilai ibadah, dan kelak mendapat rahmat Allah di dunia dan akhirat.

Sementara itu, Wakil Ketua PCNU Bogor, Ahmad Ikrom yang juga dosen Unusia menyebutkan, kegiatan KKN sejatinya adalah momentum bagi mahasiswa untuk belajar kepada warga bagaimana bermasyarakat. Jika mahasiswa KKN melakukan kesalahan atau  kekurangan, agar dimaafkan.

Ibarat pendekar baru turun dari perguruan, kata Ahmad Ikrom, mahasiswa KKN di masyarakat kadang-kadang merasa serba bisa. Kenyataannya, fakta di lapangan berbeda. Sering pula mahasiswa KKN seperti pendekar yang salah menggunakan jurus.

“Sekali lagi, mohon dimaafkan kalau ada kesalahan di masyarakat. Kalau jurusnya kurang tepat,” katanya.

Pihaknya memuji Kiai Mulyadi Mughni yang asli Jakarta, datang dari kota ke Ligarmukti dan mengabdikan diri dengan mendirikan pondok pesantren. Desa Ligarmukti, dengan kiprah dan peran Kiai Mulyadi, sesungguhnya mendapat keberkahan.
 
"Pesan saya (kepada masyarakat dan santri di Ligarmukti) sebagai Pengurus Cabang Nahlatul Ulama (PCNU) Bogor, gunakan kesempatan belajar yang sungguh-sungguh. Sebab, sukses di akhirat dan di dunia harus dengan ilmu. Kaya di dunia dan di surga, itu dengan ilmu," paparnya.

Ia mengingatkan, menabung yang paling baik adalah dengan mencerdaskan generasi penerus. Ia juga memberikan informasi dan menyilakan masyarakat Ligarmukti yang ingin kuliah di Unusia terdapat beasiswa untuk dua semester pertama.​
 
​​​​​​Sebulan KKN Mahasiswa Unusia berlangsung sejak 28 Juli 2019. Selama KKN, Kelompok Garuda membuat sejumlah program. Di antaranya pengenalan pengelolaan sampah dengan ekobrik, pelatihan pemasaran online, pelatihan kerajinan tangan, kerja bakti, pelatihan pidato, pelatihan Bahasa Inggris, dan pembelajaran Matematika, mengaji bersama, pengadaan taman baca, pengadaan tong sampah.

Selain itu, mahasiswa juga membantu promosi wisata mata air atau pemandian Sodong melalui pembuatan dan penayangan video di internet, mengadakan peringatan ke-74 RI, perayaan Idul Adha dengan menyembelih dan membagikan daging kurban.

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Muiz