Daerah

Kawal Era Disrupsi, Santri Harus Mengerti Jurnalistik

Senin, 20 Januari 2020 | 04:00 WIB

Kawal Era Disrupsi, Santri Harus Mengerti Jurnalistik

Ngaji Jurnalistik di PPM Darussalam Sukoharjo, Jateng (Foto: NU Online/Arin)

Sukoharjo, NU Online
Pimpinan Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Darussalam Sukoharjo, Jawa Tngah KH Zainul Abbas mengatakan, perkembangan informasi melalui media sosial yang sangat cepat menyebabkan perubahan yang tidak dapat diprediksi yang kemudian kita kenal dengan era disrupsi. 
 
"Untuk meredam kemungkinan terburuk akibat disrupsi yang muncul, diperlukan berbagai bentuk upaya pencegahan, salah satunya dengan mengawal informasi yang beredar dan mengarahkan pola pikir publik kearah yang positif," ujarnya. 
 
Hal itu disampaikan dalam acara Ngaji Jurnalistik Bersama Lembaga Ta'lif wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) Surakarta, Sabtu (18/01).
 
Dikatakan, salah satu cara yang efektif adalah melalui media sosial dengan menyebarkan narasi-narasi yang dibungkus apik lewat keterampilan jurnalistik.
 
“Kegiatan ini akan bermanfaat bagi para santri sebagai generasi muda yang nanti akan menghadapi era disrupsi, era yang berubah sangat cepat dengan lompatan-lompatan yang tidak bisa diprediksi sebab perkembangan media sosial saat ini,” tambahnya.
 
Dijelaskan, pelatihan Jurnalistik yang diselenggarakan di Aula PPM Darussalam ditujukan untuk para santri di Kartasura ini dihadiri oleh 25 orang dan 2 orang pemateri yang ahli dalam bidang tulis menulis dengan dibuktikan melalui karya-karyanya. 
 
Ketua LTNNU Surakarta Ajie Najmuddin kepada NU Online, Ahad (19/1) mengatakan, pelatihan jurnalistik di kalngan santri sangat diperlukan. Hal ini untuk mengantisipasi santri yang jarang menggunakan android saat belajar, sehingga informasi tentang menulis yang baik perlu diajarkan.
 
"Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama pihak pondok dengan LTN NU Surakarta, harapannya setelah para santri mengikuti kegiatan ini minimal web pondok kita bisa hidup dengan dihias oleh karya para santri” paparnya.
 
Ajie Najmuddin berpesan supaya para santri turut andil dalam perkembangan informasi dengan mengasah kemampuan jurnalistiknya lewat menulis menulis, sehingga keterampilannya semakin terasah. Ia pun merharap alumni pelatihan ini ada yang menjadi kontributor NU Online wilayah Solo Raya.
 
"NU Online masih sangat membutuhkan kader-kader penulis yang andal, terutama di rubrik keislaman," ungkapnya.
 
Ketua dewan pertimbangan PPM Darussalam menjelaskan, mengantsisipasi berbagai tantangan santri ke depan, pelatihan jusnalistik sangat diperlukan di samping sebagai bekal juga untuk melatih mengelola web santri.
 
“Saya sangat mengapresiasi acara-acara seperti ini, karena hari ini kehidupan telah bergantung oleh media, tantangan kita adalah bagaimana supaya bisa mahir dalam dunia jurnalistik karena baik media-media resmi maupun media sosial semuanya membutuhkan kemampuan ini,” tuturnya.
 
Kontributor: Arindya
Editor: Abdul Muiz