Daerah

Suksesi Kepemimpinan di NU Beda dengan Suksesi di Partai Politik

Selasa, 23 Juli 2019 | 01:30 WIB

Jember, NU Online
Sepekan menjelang digelarnya Konferensi Cabang (Konfercab) NU Jember tanggal 28 Juli 2019 di Kampus Universitas Islam Jember, sejumlah nama calon ketua tanfidz mulai bermunculan. Bahkan koran lokal Jember edisi Senin (22/7) di halaman depan menurunkan liputan tentang Konfercab NU Jember dengan memampang beberapa foto calon ketua tanfidz  yang namanya sudah santer beredar selama ini. Jauh sebelumnya, beredar survei terkait nama-nama yang laik memimpin NU Jember dalam lima tahun kedepan.
 
“Yang jelas itu (nama-nama calon ketua tanfidz NU) bukan kita (NU) yang memunculkan. Tapi kita tetap mengapresiasi. Berarti kaderisasi kepemimpinan NU Jember  jalan,” tukas ketua panitia Konfercab NU Jember 2019, H Rasyid Zakaria kepada NU Online di kantor PCNU Jember, Senin (22/7).
 
Menurutnya, tradisi suksesi kepemimpinan di NU tidak sama dengan suksesi kepengurusan di organisasi partai politik. Sebab di NU tidak dikenal istilah mencalonkan diri untuk  ‘berebut’ posisi ketua dalam Konfercab, Konferwil (konferensi wilayah), atau bahkan Muktamar (untuk PBNU). Dikatakannya, adab dan tatakrama di NU memang menempatkan jabatan, termasuk posisi ketua NU, bukan untuk diperebutkan tapi diberikan.
“Terserah kepada peserta konferensi, mau diberikan kepada siapa amanah (ketua NU) itu. Siapa yang mau dipilih, terserah asalkan memenuhi kriteria dalam tatib (tata tertib pemilihan),” jelasnya.
 
Rasyid menyadari bahwa dalam setiap perhelatan NU yang mengagendakan suksesi kepemimpinan, memang ada ‘pihak luar’ yang ingin terlibat di dalamnya. Sebab sejauh ini NU masih dianggap mempunyai kekuatan politik yang cukup signifikan.  Sehingga posisi ketua dinilai cukup menggiurkan untuk bekal pertarungan politik.
 
“Hajatan Konfercab, Konferwil dan sebagainya yang selalu dikaitkan dengan politik, itu sudah biasa. Apalagi Konfercab NU Jember yang mendekati Pilkada, jelas banyak pihak yang ingin memanfaatkan.Tapi saya tegaskan bahwa Konfercab ini memang sudah waktunya digelar, bukan karena tahun depan ada Pilkada. Say selaku ketua panitia hanya bertugas menyukseskan Konfercab dan seluruh rangkaian acaranya. Itu saja,” urainya.
 
Seperti diketahui,  rangkain acara Konfercab NU Jember diawali dengan sidang komisi di kompleks Pondok Pesantren Nuris, Antirogo, Jember, Ahad (212/7). Selanjutnya untuk menyemarakkan Konfercab NU akan digelar seminar nasional di auditorium FKIP Universitas Jember tanggal 27 Juli 2019. Puncaknya adalah Konfercab NU di kampus UIJ tanggal28 Juli 2019, dimeriahkan dengan pertunjukan musik reliji dan bazar. (Aryudi AR)