Internasional

Kisah Haru Putri Ariani Raih Golden Buzzer di America’s Got Talent 2023

Rabu, 7 Juni 2023 | 15:30 WIB

Kisah Haru Putri Ariani Raih Golden Buzzer di America’s Got Talent 2023

Putri Ariani saat tampil di Americas Got Talent (AGT) 2023. Penyanyi kelahiran Kampar, Riau itu berhasil membius juri dan penonton AGT 2023 dengan suara emasnya. Dia pun berhasil meraih golden buzzer yang membuatnya lolos ke babak utama. (Foto: IG @arianinismaputri)

Jakarta, NU Online

Kabar membanggakan datang dari talenta berbakat Indonesia. Penyanyi kelahiran Kampar, Riau, Putri Ariani mendapatkan Golden Buzzer atau tombol emas di ajang pencarian bakat America’s Got Talent (AGT) 2023.


Penyanyi muda berusia 17 tahun itu mendapatkan Golden Buzzer dari salah seorang juri AGT, Simon Cowell setelah memperlihatkan kepiawaiannya bermain grand piano dan bernyanyi dengan suara emasnya di panggung AGT.


Di hadapan tim juri yang terdiri dari Simon Cowell, Heidi Klum, Howie Mandel, dan Sofia Vergara, Putri membawakan lagu ciptaannya sendiri berjudul “Loneliness” yang rilis tahun 2021. Lagu tersebut ia lantunkan dengan penuh penghayatan. 


Penampilan selama kurang lebih 3 menit itu memukau penonton AGT 2023. Sorot kekaguman tak hanya muncul dari wajah tim juri. Para penonton pun dibuat ‘merinding’ setelah mendengar merdunya suara Putri, penyanyi yang sejak usia 3 bulan divonis tidak bisa melihat.


Riuh tepuk tangan memenuhi setiap sudut ruangan. Seisi studio yang terpukau dengan penampilan Putri berdiri dan memberikan apresiasi meriah yang tak henti. Sang ayah dan ibu yang membersamai Putri pada ajang pencarian tersebut tak kuasa menahan haru di sudut panggung.


Tepat setelah Putri menuntaskan lagu ‘Loneliness’, Simon Cowell segara ‘loncat’ ke panggung AGT dan menghampiri Putri yang masih terduduk di hadapan grand piano. Melihat kehadiran Simon di atas panggung, Sang Ayah Ismawan Kurnianto langsung mendekat ke arah putrinya.


Berbicara kepada sang Ayah, tanpa ragu Simon meminta Putri untuk menyanyikan lagu kedua. “Her voice is amazing (suaranya luar biasa),” ungkap Simon kepada Sang Ayah, dikutip dari kanal YouTube America’s Got Talent, Rabu (7/6/2023).


I like her voice so much. I want her to sing a second song please (Saya sangat mengangumi suaranya, saya mohon dia menyanyikan lagu kedua),” pinta Simon antusias.


Mengamini permintaan Simon, Putri siap untuk membawakan lagu selanjutnya. Pada ronde ini, ia menyanyikan lagu 'Sorry Seems to Be the Hardest World' karya Elton John.


Penampilannya kali ini tak kalah mencengangkan. Seorang penonton bahkan mengungkapkan kekagumannya dan mengatakan, “She just feels it (dia benar-benar menghayatinya)”.


Belum tuntas menghabiskan lagu tersebut, penonton dan tim juri telah dibuat terpukau. Standing ovation dari para penonton dan tim juri benar-benar menutup penampilan manis Putri di panggung AGT 2023. Dari kursinya, Simon tampak berdesir kagum dan mengatakan “Oh, my God!” dengan mata sedikit membelalak.


Mendapatkan apresiasi yang meriah, Putri tak kuasa menahan haru. Dengan suara yang bergetar, Putri mengungkapkan betapa ia tak menyangka dirinya bisa berada di posisi itu dengan menunjukkan penampilan terbaiknya di panggung AGT 2023.


Simon, yang sejak awal mengamati Putri dengan teliti, angkat bicara. Setelah menyaksikan penampilan Putri yang kedua, ia memberikan pujian bertubi-tubi. “Kamu baru berusia 17 tahun, kamu menciptakan lagu, dan kamu memiliki suara khas yang luar biasa,” ungkap Simon.


Simon yang masih penasaran dengan sosok Putri, lalu menanyakan cita-cita dan harapan yang selama ini Putri miliki. “Ceritakan tentangmu, tentang apa yang kau tunggu di sekolah,” tanya Simon. 


Menjawab pertanyaan itu, Putri mengungkapkan bahwa dirinya berharap untuk bisa mengenyam pendidikan di The Julliard School, sebuah institusi musik yang berbasis di New York, Amerika Serikat.


Selepas mendapatkan standing ovation dan komentar positif dari juri, dengan yakin Simon Cowell memberikan jatah satu golden buzzer-nya kepada Putri. 


“Saya tidak tahu apakah ini akan membuat perbedaan atau tidak, tetapi…” kata Simon, seraya bangkit dari kursinya dan menekan golden buzzer. 


Penonton seisi ruangan bersorak gembira dan kagum setelah Simon menekan golden buzzernya pada saat itu, bahkan beberapa penonton terlihat menyeka air mata haru. Ini berarti, Putri berhak maju ke live show AGT tanpa melalui babak audisi lanjutan.


Kedua orang tua Putri spontan berlari menuju panggung dan memeluknya, disusul Simon yang juga naik ke atas panggung. “Kamu adalah salah satu penyanyi yang kita miliki dalam acara ini,” terang Simon kepada Putri. 


Putri tak kuasa menahan air mata bahagia. Menyadari kondisi Putri, Simon membungkuk dan meraih sejumput konfeti yang berjatuhan dan memberikannya kepada Putri. “Here is the Gold,” ungkap ujar Simon. 


Di hadapan Simon, Putri yang sekarang berdomisili di Yogyakarta itu menyampaikan terima kasih dengan mata yang basah, seraya konfeti yang diledakkan ketika golden buzzer ditekan, berjatuhan mengenai jilbab putih yang ia kenakan.


Putri Ariani, talenta Indonesia

Putri Ariani adalah penyanyi yang lahir pada 31 Desember 2005. Penyanyi dengan nama lengkap Ariani Nisma Putri adalah anak sulung dari tiga bersaudara. Ibunya bernama Reny Avianty dan ayahnya bernama Ismawan Kurnianto.


Putri lahir di usia kandungan enam bulan. Hal itu lantaran sang ibu yang mengalami plasenta previa selama kehamilan atau kondisi ketika sebagian atau seluruh plasenta menutupi mulut rahim. Oleh karena itu, Putri Ariani sudah tidak bisa melihat sejak usia tiga bulan karena mengidap ROP (retina of premature).


Dalam dunia tarik suara, Bakat Putri sudah terlihat sejak usia dua tahun. Dia mengatakan sangat suka bernyanyi dan bahkan bisa bermain piano, tetapi hanya pada usia 7 tahun dia mulai tampil di panggung.


Dengan bakat menyanyinya itu, tahun 2014 Putri semakin melebarkan sayapnya di bidang musik dengan mengikuti Indonesia’s Got Talent dan berhasil menjadi juara satu. Tak berhenti di situ, ia pun membuat kanal YouTube Putri Ariani dengan 444k subscribers yang ia dedikasikan untuk menampilkan karya-karyanya.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa

Editor: Fathoni Ahmad