Jatim

LP Ma'arif NU Malang Masif Kampanye Anti-Perundungan di Madrasah

Senin, 26 Agustus 2024 | 06:05 WIB

LP Ma'arif NU Malang Masif Kampanye Anti-Perundungan di Madrasah

Foto bersama usai kampanye anti bullying di MTs NU Pakis. (Foto: NOJ/Moch Miftachur Rizki)

Malang, NU Online

Lembaga Pendidikan Ma'arif NU PCNU Kabupaten Malang, Jawa Timur terus mengampanyekan Ma'arif Against Bullying. Kampanye tersebut dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul Ulama (MTs NU) Pakis, Kabupaten Malang, Kamis lalu.


Kegiatan ini bersama Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang dan sekolah-sekolah di bawah naungan LP Ma'arif NU.


Ketua LP Ma'arif NU Kabupaten Malang, H Abdul Malik Karim Amrullah menyampaikan, kegiatan yang terselenggara merupakan kelanjutan dari Ma'arif Against Bullying di Malang City Point pada Februari 2024 lalu.


“Gerakan ini terus berlangsung, kemarin di Pagak, terus di SMPI Pakisaji, sekarang di sini (MTs NU Pakis). Insya Allah setelah ini Bantur. Gerakan ini terus kita buat semasif mungkin, karena memang fenomena bullying ini menjadi fenomena yang nyata di masyarakat dan sekolah,” katanya kepada NU Online Jatim, Sabtu (24/08/2024).


Prof Amka, sapaannya, berharap besar dengan kegiatan yang terselenggara ini nantinya mampu merubah mindset akan pentingnya pencegahan bullying di sekolah dan madrasah.


“Ketika mereka berperilaku di sekolah, bagaimana mereka bisa ramah pada sesama, kepada gurunya, dan koleganya. Kita belum sampai pada perilaku, karena kalau mindset-nya berubah, insya Allah akan sampai pada perilaku. Sehingga ini menjadi branding kita, Ma’arif Anti Bullying, Ma’arif Pendidikan Ramah Tanpa Marah,” terangnya.


Sementara itu, Mudir Pusat Ma'had Al-Jami'ah UIN Maliki Malang, Ahmad Izzuddin menjelaskan tentang pencegahan bullying dengan penguatan nilai-nilai ke-Aswaja-an.


“Kita ini kan orang NU dikenal punya prinsip-prinsip Mabadi Khairiyah. Namanya Tasamuh, Tawazzun, Ta'adul, Tarahum, dan Tawassuth. Ini sebenarnya prinsip dasar yang bisa kita kembangkan, toleransi, keramahan, moderat, adil, sebagai pilar etik pencegahan bullying di sekolah-sekolah Ma'arif,” tutur Tim UIN Mengabdi Qaryah Thayyibah ini.


Menurutnya, Hadratussyekh KH M Hasyim Asy’ari tidak hanya membangun Mabadi Khairiyah. Kiai Hasyim juga membuat kitab rujukan yang bisa dipakai semua instansi pendidikan, muai dari guru, murid, maupun stakeholder.


“Yaitu kitab Adab al-Alim wa al-Muta'allim. Itu dikembangkan, dikaji, diambil nilai-nilai pencegahan bullying sudah luar biasa,” jelasnya.