Nasional

Cerita Gus Yahya Hadiri Undangan Organisasi Yahudi di Israel

Sabtu, 29 Mei 2021 | 05:00 WIB

Cerita Gus Yahya Hadiri Undangan Organisasi Yahudi di Israel

KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Foto: Dok. NU Online

Yogyakarta, NU Online 
Pada 2018 yang lalu, KH Yahya Cholil Staquf sempat menjadi perbincangan hangat masyarakat Indonesia karena kehadirannya di forum yang diselenggarakan oleh organisasi Yahudi di Israel, America Jewish Commitee (AJC).


Menurut pengakuan Gus Yahya, ia hadir di acara tersebut atas nama pribadi, bukan atas nama NU, pesantren, atau lembaga lainnya. “Undangan resminya itu ndak ada. Ndak ada suratnya karena ini undangan antarteman,” ungkapnya saat mengisi acara Syawalan PCNU se-DIY beberapa waktu lalu.


Undangan tersebut, kata Gus Yahya, tidak langsung dijawab karena ia harus mempertimbangkan beberapa hal agar tidak menuai polemik. Saat itu, Gus Yahya malah mengundang teman Yahudi-nya itu untuk datang ke Indonesia.


“Saya bawa dia sowan ke Kiai Maimoen Zubair, dan saya terang-terangan ke beliau, ini adalah teman saya orang Yahudi,” tambahnya.


Diceritakan Gus Yahya, pertemuan tersebut berlangsung cukup lama, lebih kurang empat jam. Mbah Moen kemudian bercerita banyak hal termasuk sejarah Yahudi sejak zaman Nabi Nuh hingga bicara tentang Palestina.


“Mulai jam sembilan pagi sampai jam satu siang Kiai Maimoen tidak berhenti bicara bahas Yahudi dan isu Palestina,” jelas salah satu Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibin, Rembang itu.


Usai pertemuan tersebut, teman Gus Yahya yang beragama Yahudi ini langsung membuat kesimpulan bahwa solusi dari berbagai kemelut persoalan yang ada di dunia ini, khususnya di Palestina adalah NU.


“Dia bilang, sekarang saya mutlak yakin bahwa jawaban dari segala kemelut global hari ini ada di dalam Nahdlatul Ulama, ini kalimat dia,” ujar Gus Yahya sambil menirukannya dalam bahasa Inggris.


Beberapa waktu kemudian, Gus Yahya sowan ke pamannya untuk memohon doa restu sekaligus memberikan informasi bahwa dirinya diundang untuk hadir dalam forum Yahudi di Israel.


“Paman saya tanya, kamu mau ngomong apa? Saya mau menirukan Kiai Maimoen wong Kiai Maimoen sudah bicara empat jam. Memang persis itu yang saya sampaikan,” tambahnya.


Gus Yahya paham betul bahwa Israel sangat menyadari posisi Indonesia yang akan selalu tetap mendukung Palestina dan tidak akan berpihak pada Israel. Maka, menurutnya hal itu yang menjadi alasan undangan forum tersebut.


“Kalau saya tidak pro Palestina, tidak mungkin kalian mengundang saya,” ujar Gus Yahya kepada panitia di Israel.


Menurut Gus Yahya, undangan tersebut menjadi bukti bahwa Israel sebenarnya masih bisa diajak bicara untuk perdamaian di Palestina dan hal tersebut menjadi sebuah harapan walaupun belum tahu hasilnya.


Kontributor: Aiz Luthfi
Editor: Musthofa Asrori