Nasional

Di Hadapan Paus Fransiskus, Jokowi Kenalkan Indonesia sebagai Negara Majemuk

Rabu, 4 September 2024 | 12:15 WIB

Di Hadapan Paus Fransiskus, Jokowi Kenalkan Indonesia sebagai Negara Majemuk

Presiden Joko Widodo dan Paus Fransiskus di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/9/2024). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, NU Online

Presiden RI Joko Widodo mengenalkan kepada Paus Fransiskus bahwa bangsa Indonesia sebagai negara yang majemuk. Hal itu disampaikannya saat menyambut pemimpin Vatikan itu dengan upacara kenegaraan di Istana Presiden Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2024).


"Kunjungan ini memiliki pesan yang sangat kuat tentang arti pentingnya merayakan perbedaan dimana Indonesia sebagai negara majemuk yang terdiri dari beragam etnis," katanya saat pidato penyambutan.


Kemajemukan itu, kata Jokowi, dapat dilihat secara langsung dari jumlah suku, bangsa, dan etnis yang mendiami Indonesia yang mencapai 714. Indonesia juga terdiri dari 17.000 pulau yang berpenghuni.


"Tadi saya menyampaikan kepada Bapak Suci bahwa kita memiliki 714 suku bangsa etnis juga memiliki 17.000 pulau yang kita tinggali yang semuanya berbeda budaya, agama, dan suku bangsa terus berupaya menjaga Harmoni di tengah kebhinekaan yang kita miliki," jelasnya.


Kepada Paus yang bernama asli Jorge Mario Bergoglio itu, Jokowi mengatakan bahwa perbedaan yang ada di Indonesia merupakan anugerah. Selain itu, di antara perbedaan yang ada, toleransi menjadi pupuk bagi persatuan dan kedamaian.


"Indonesia sangat beruntung memiliki Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika sehingga dapat hidup rukun berdampingan, semangat perdamaian, dan toleransi. Inilah yang ingin Indonesia bersama Vatikan sebarkan," katanya.


Lebih dari itu, Jokowi juga mengajak Paus untuk merayakan perbedaan sehingga dapat saling menerima dan memperkuat toleransi, sehingga dapat terwujudnya dunia yang lebih baik untuk seluruh umat manusia.


"Marilah kita rayakan perbedaan yang kita miliki, marilah kita saling menerima dan memperkuat toleransi untuk mewujudkan perdamaian untuk mewujudkan dunia yang lebih baik," tegasnya.


Diketahui bahwa Indonesia menjadi negara pertama yang dikunjungi Fransiskus pada 3 sampai 6 September 2024. Kudatangan Paus ini merupakan ketiga kalinya, setelah Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989.


Selanjutnya, Pemimpin Umat Katolik Dunia itu akan melakukan perjalanan apostolik ke Asia Pasifik yang dimulai pada 6 September 2024, yang meliputi Indonesia, Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura.