Nasional

Pantun Wamenag Bakar Semangat Pelajar Jateng

Sabtu, 14 Maret 2020 | 23:30 WIB

Pantun Wamenag Bakar Semangat Pelajar Jateng

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi memberikan sambutan pada acara Dzikir Akbar di Ruang Utama Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gajah Raya Gayamsari Semarang, Jumat (13/3). (Foto: Ahasan Fauzi)

Semarang, NU Online
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi memberikan sambutan pada acara Dzikir Akbar di Ruang Utama Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) di Jalan Gajah Raya Gayamsari Semarang, Jumat (13/3). Mengawali sambutannya, Wamenag menyampaikan pantun.
 
Jalan-jalan ke kota Banjar 
jalan basah turun hujan 
Tugas kita hanya belajar
supaya lulus dalam ujian.
 
Gerimis turun datang hujan 
angin kencang angin taufan
Rela lelah dalam ujian
demi menata masa depan.
 
Demikian penggalan pantun yang diucapkan Wamenag Zainut yang disambut gemuruh ribuan siswa. 
 
Usai mengucapkan pantun, pria kelahiran Jepara, 20 Juli 1963 itu menyampaikan, setidaknya ada enam kunci sukses dalam menuntut ilmu.
 
Keenamnya adalah dzaka'un (memiliki kecerdasan), hirshun (ketekunan), ishtibarun (kesabaran), bulghatun (bermodal), irsyadu ustadzin (petunjuk guru), dan thulu zamanin (waktu yang tidak sebentar).
 
"Jika anda semua memiliki dan dapat melakukan enam hal tersebut maka kelak akan menjadi orang yang sukses," kata Zainut.
 
Ketua Umum PP IPNU Periode 1988-1996 itu menjelaskan syarat nomor satu adalah dzaka'un atau empunyai kecerdasan. Cerdas di sini tidak sekedar cedas secara IQ, namun cerdas dalam dalam berbagai aspek atau cerdas dalam arti luas.
 
Dia pun merinci bahwa kecerdasan harus mencakup tiga hal, yakni cerdas akal, emosi, serta dalam beragama (spiritual). "Ini menjadi syarat pertama. Emosi bagus, tetapi spiritual lemah maka yang akan terjadi ialah ketimpangan. Maka ketiganya harus berjalan beriringan," terangnya.
 
Dalam kesempatan tersebut, pria yang juga Wakil Ketua MUI Pusat itu  mendoakan para siswa bisa lulus semua dan kelak menjadi orang hebat dan sukses.
 
"Saya doakan, yang ikut doa bersama di MAJT Ini, kelak ada yang menjadi Bupati/Wali Kota, ada yang jadi Gubernur, jadi Menteri, ada Presiden. Jadi Wamen jangan," selorohnya.
 
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi kegiatan tersebut. Taj Yasin berharap, dengan perantara berzikir dan istighotsah, risiko mara bahaya yang sedang menimpa masyarakat Indonesia dapat ditekan, termasuk wabah virus corona yang masih menjadi perbincangan hangat masyarakat global.
 
"Alhamdulillah, Kementerian Agama memberikan saran agar masyarakat bersama-sama membaca doa Qunut Nazilah agar terhindar dari segala macam bahaya hang ada," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya.
 
Gus Yasin juga menyampaikan, bahwa Indonesia akan akan memasuki Indonesia Emas pada tahun 2045.
 
"Kalian inilah nantinya yang akan mengisinya. Apa yang harus Anda lakukan menyongsong Indonesia Emas, Indonesia yang lebih maju? Tentu ya belajar, berusaha dan berdoa. Kalian harus berbagi kebaikan dan berlomba-lomba dalam kebaikan (fastabiqul khairat)," ujar Gus Yasin.
 
"Ayo ramai-ramai kita ajak kebaikan atau kita jadikan yang terbaik. Ajak diri kita, teman kita, saudara kita dan lingkungan kita. Mari kita pahami dan jalankan agama, supaya kita terhindar dari paham radikalisme, intoleran dan lainya," terusnya.
 
Sementara itu, Ketua Pengelola Pelaksana (PP MAJT), KH Noor Achmad mengapresiasi kegiatan zikir dan istighotsah tersebut. Menurut dia, kegiatan zikir dan istighotsah di MAJT tetap dilaksanakan, meskipun, kabarnya tahun depan tidak ada lagi UN, bentuknya diganti dengan yang lain.

"Sudah sebelas tahun kita gelar sejak tahun 2009. Hingga saat ini tidak ada laporan pelajar yang mengikuti istighotsah di MAJT tidak ada yang lulus. Artinya rata-rata mereka yang mengikuti istighotsah seratus persen lulus. Saya doakan tahun ini lulus semua," kata pria yang biasa dipanggil Prof Noor.
 
Prof Noor juga menyampaikan, dzikir akbar doa bersama tahun ini terasa istimewa, tidak sekedar berdoa untuk diri sendiri, sukses untuk kelulusan saja, tapi juga pemantapan karakter religius, nasionalisme, juga berdoa untuk keselamatan bangsa supaya terhindar dari segala macam wabah penyakit, seperti DB dan utamanya virus corona.
 
"Dengan istighosah ini, semoga bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa di Dunia terhindar dari wabah virus corona," harapnya. 
 
Gelaran dzikir akbar doa bersama sukses Ujian Nasional berjalan cukup khidmat dan khusu', tidak sedikit ada jamaah meneteskan air mata. Tampak ribuan peserta ribuan pelajar dari gabungan siswa sekolah dasar, madrasah ibtidaiyah (SD/MI), SMP/MTs, SMK/SMA/Madrasah Aliyah (MA) dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
 
Ketua panitia dzikir akbar doa bersama sukses Ujian Nasional tahun 2020, Bayu Aji menuturkan kegiatan istighosah pembuka sebelum shalat Ashar dipimpin oleh KH Hadlor Ikhsan (Pengasuh Ponpes Al Ishlah Mangkang dan Pengurus Bidang Ketakmiran PP MAJT), kemudian dzikir akbar usai salat Asyar dipimpin oleh Kang Amy (Ustadz HM Hamami), pengasuh pesantren Multazam Pudakpayung Semarang.
 
Bayu Aji melanjutkan, kegiatan tersebut atas prakarsa RISMA JT dan Bidang Remaja PP MAJT berkolaborasi dengan berbagai stakeholder, AGPAII Jawa Tengah, lembaga pendidikan Ma'arif NU Kota Semarang, Pokjawas Madrasah Jawa Tengah, KKG PAI SD kota Semarang, MGMP PAI SMP Kota Semarang, MGMP PAI SMA Kota Semarang, MGMP PAI SMK Kota Semarang dan Pokjawas PaI Kota Semarang.
 
Kontributor: Ahsan Fauzi
Editor: Kendi Setiawan