Daerah

Kisah Ahmad Sholehan Ziarah Wali Songo dengan Ontel dari Sumsel

Selasa, 3 Mei 2016 | 17:05 WIB

Way Kanan, NU Online
Sejak salah satu putra terbaik Nahdlatul Ulama (NU) KH Abdurahhman Wahid (Gus Dur) memimpin Indonesia, Ahmad Solehan, warga Dusun Sido Mulyo, Desa Sri Menanti, Kecamatan Buay Pemaca Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan Provinsi Sumatera Selatan bertekad menuju Pulau Jawa dengan sepeda ontelnya untuk ziarah Wali Songo.

"Tekad itu menggebu lagi setelah dua tahun lalu, dan baru bisa saya lakukan tahun ini. Tepatnya 22 April 2016, saya berangkat dari rumah untuk memulai ziarah Wali Songo dengan sepeda onthel," ujar ayah tiga anak kelahiran Fajaresuk, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung itu di Gunung Labuhan, Selasa (3/5).

Untuk keperluan makan, hal dilakukan Ahmad ialah dengan berjualan gambar-gambar tokoh NU dengan harga seikhlasnya pembeli. Untuk istirahat dan tidur, suami dari Nurhayati itu memilih singgah di pesantren atau masjid.

"Pesantren Assiddiqiyah 11 asuhan Kiai Imam Murtadlo Sayuthi merupakan tempat ke lima saya singgahi. Pertama di Pesantren Ramadhan dan Yayasan Pendidikan Masyarakat (YPM) di Martapura, Kabupaten OKU Timur, lalu di Pesantren Sabihul Hidayah di Blambangan Umpu dan Pesantren Darul Hikmah di Baradatu Way Kanan," kata Ahmad saat diwawancarai peserta Bimbingan Belajar Pasca Ujian Nasional (BPUN) 2016 yang digelar GP Ansor Way Kanan.

Ziarah Wali Songo merupakan sarana silaturahmi dengan para kiai. Selain itu, imbuh Ahmad, tujuan perjalanan dilakukan ialah untuk mengingat mati.

"Selain untuk mengetahui sejarah, saya juga belajar mengingat mati. Hidup ini sementara, perjalanan saya lakukan merupakan upaya mengkaji diri, tahu diri, dan sadar diri," paparnya.

Selain memberikan pelajaran ilmu akademik lima hari dalam seminggu, try out, motivasi dan bimbingan ruhani istiqomah. BPUN juga mengajarkan kecakapan hidup ilmu jurnalistik dibimbing yang dibimbing oleh Gatot Arifianto, anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung, Koordinator The Society of Indonesian Environmental Journalists (SIEJ) Lampung dan Ketua PC GP Ansor Way Kanan. (Septiana Nurul Fajriah/Fathoni)