Fragmen

5 Foto Langka Sosok Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari

Senin, 28 November 2022 | 12:00 WIB

5 Foto Langka Sosok Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari

Foto KH Hasyim Asy’ari pada 18 Maret 1944 dimuat di majalah SMI-No-7 th-ii-1-April-2604 (Foto: dok. Irdha Firdha Kediri)

Sosok Hadratussyekh KH Muhammad Hasyim Asy’ari (1871-1947) telah dikenal luas sebagai ulama dan pemimpin besar dalam pergerakan nasional mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia. Berkat perjuangan besarnya itu, KH Hasyim Asy’ari ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Soekarno pada 17 November 1964 melalui Keppres Nomor 294 Tahun 1964.


Sosok besarnya terlihat pada foto yang beredar selama ini. Namun, masyarakat perlu berhati-hati dalam menggunakan foto sosok KH Hasyim Asy’ari sebelum memastikan kebenaran sosoknya.


Peneliti biografi foto ulama pendiri NU, Faishol, menjelaskan bahwa sejauh ini baru ditemukan 5 foto sosok KH Hasyim Asy’ari. Berikut foto-foto KH Hasyim Asy’ari yang berhasil teridentifikasi.

 

1. Foto tahun 1923

Foto ini sekitar tahun 1923. Dari kiri: KH Jazuli Usman-KH Hasyim Asy’ari-KH Dawam di mihrab Masjid Tebuireng, Jombang (dok. Pondok Pesantren Lirboyo)

 

2. Foto tahun 1939

1-7 Juli 1939, KH Hasyim Asy’ari beserta peserta Muktamar NU di Masjid Magelang (dok. PCNU Kabupaten Magelang)


3. Foto tahun 1942

KH Hasyim Asy’ari sekitar Agustus 1942, foto resmi Shumubu Jepang. KH Hasyim Asy’ari merupakan pendiri Shumubu (kantor jawatan Agama) yang merupakan cikal bakal Kementerian Agama. (sumber: buku H Aboebakar, 1957)


4. Foto tahun 1944

Foto KH Hasyim Asy’ari pada 18 Maret 1944 dimuat di majalah SMI-No-7-th-ii-1-April-2604 (dok. Irdha Firdha Kediri)


Foto yang sama juga terdapat pada Koran Asia Raya

Foto KH Hasyim Asy’ari pada 18 Maret 1944, dimuat di koran Asia Raya edisi 20 Maret 2604 (dok. Perpusnas RI)


5. Foto tahun 1947

KH Hasyim Asy’ari sekitar awal 1947, foto terakhir KH Hasyim Asy’ari (dok. keluarga KH Moh Amir Ilyas Sumenep). KH Hasyim Asy’ari meninggal pada 25 Juli 1947.


Penulis: Fathoni Ahmad
Editor: Kendi Setiawan