Fragmen

Tokoh-tokoh NU yang Lahir dan Wafat di Bulan Juni

Selasa, 23 Juni 2020 | 11:00 WIB

Tokoh-tokoh NU yang Lahir dan Wafat di Bulan Juni

Sejumlah tokoh NU lahir dan wafat di bulan Juni

Ada beberapa tokoh NU yang lahir dan wafat di bulan Juni pada tanggal dan tahun berbeda. Mereka berkiprah melalui NU di berbagai lapangan, tapi tujuannya sama yaitu agama (Islam Ahlussunah wal Jamaah) dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sebab bagi NU, membela agama dan negara adalah bagian dari jihad sebagaimana telah dipraktikkan pada masa penjajahan dan kemerdekaan. Bagi NU, membela dan mencintai agama dan negara seirama dalam satu tarikan napas. 


Namun, dalam catatan ini, sangat mungkin ada tokoh NU yang luput. Apalagi jika tokoh-tokoh daerah masuk dalam hitungan. Tiada tercatat bukan berarti mengecilkan atau menapikan peran mereka, melainkan keterbatasan informasi dan catatan yang ditemukan. Di lain waktu, semoga ada pihak yang menyempurnakan catatan ini. 


Berikut ini adalah tokoh-tokoh NU yang lahir dan wafat di bulan Juni yang dihimpun dari berbagai sumber, terutama Ensiklopedia NU


Pada bulan Juni ini, ada dua tokoh NU yang tidak diketahui tanggal lahirnya. Keduanya sama-sama dari Jawa Barat. Pertama, KH Abdul Halim Leuwimunding. Ia lahir pada tahun 189 dan wafat pada tahun 1972. Ia merupakan salah seorang pendiri NU satu-satunya dari Jawa Barat, yakni Kabupaten Majalengka. Choirul Anam dalam buku Pertumbuhan dan Perkembangan NU menyebut KH Abdul Halim Leuwimunding sebagai salah seorang pelopor koperasi NU yang muncul pada tahun 1929 dengan Coperatie Kaoeum Moeslimin (CKM).


Kedua, Nyai Djuaesih. Ia lahir di Sukabumi pada tahun 1901. Namun, Ensiklopedia NU tidak menyebut tahun dan tanggal meninggalnya pula. Ia dikenal dan dikenang dalam cikal-bakal berdirinya gerakan perempuan NU, Muslimat. Pidatonya pada muktamar NU ke-13 di Menes, Pandeglang, Banten, selalu ditulis sebagai permulaan dalam penulisan sejarah Muslimat NU. 


3 Juni 1900
Pada 3 Juni 1900 lahir salah seorang santri kesayangan Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari, KH Adlan Aly. Kiai Adlan merupakan Pendiri Pesantren Putri Walisongo Desa Cukir, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Ia lahir di Pesantren Maskumambang, Kabupaten Gresik, dari pasangan Hj. Muchsinah dan KH. Ali. Kiai Adlan Aly wafat pada tanggal 6 Oktober 1990 di Jombang.


Kiai Adlan dikenal sebagai Mursyid Tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah melalui jalur KH Muslih Abdurrahman Mranggen, Demak. Pada Muktamar NU ke-26 di Semarang tahun 1979, Kiai Adlan Aly terpilih sebagai ketua umum pertama Jam’iyyah Ahli-t-Thariqah Al-Mu’tabarahan-Nahdliyyah (JATMAN), sebuah organisasi perkumpulan tarekat di bawah NU.


5 Juni 1993
Pada tanggal 5 Juni 1993 KH Hamim Djazuli wafat. Kiai yang dikenal dengan nama Gus Miek merupakan tokoh yang kondang di kalangan guru sufi, seniman, birokrat, preman, bandar judi, kiai-kiai NU, dan aktivis. Ia membangun tradisi pengajian sema’an Al-Qur’an Jantiko Mantab dan pembacaan wirid dzikr aI-ghdfilfn bersama beberapa koleganya


Nama lengkap Hamim Tohari Djazuli lahir pada 17 Agustus 1940 di Kediri, Jawa Timur. Ayahnya bernama K H Djazuli Usman dan ibunya bernama Ny. Radliyah yang memiliki jalur keturunan sampai kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai keturunan ke-32 dari Imam Hasan, anak dari Ali bin Abi Thaiib dan Siti Fathimah. 


6 Juni 1941
Hari lahir Aisyah Hamid Baidlowi, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU periode 1995-2000. Anak kedua dari pasangan KH Wahid Hasyim dan Hj Solihah. Ia lahir di Jombang, Jawa Timur, 6 Juni 1941. Ia merupakan anggota Pengurus Dewan Pimpinan MUI (1995-2000), Anggota DPR RI selama tiga periode berturut turut(1997-1999, 19992004, 2004-2009).

 

Soal tahun kelahirannya, ada beberapa sumber yang keliru, yakni menulis 1940. Padahal tahun tersebut merupakan hari lahir kakaknya, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Jika tahun 1940 sebagai hari lahirnya, maka dia akan lebih tua dari Gus Dur, yang lahir bulan September 1940.


6 Juni 1956

Pada tanggal 6 Juni 1956, salah satu pengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Jombang Kiai Abdul Hamid wafat. Ia merupakan  adik KH Abdul Wahab Chasbullah 


8 Juni 1971 
Djamaluddin Malik meninggal saat berobat di Munchen, Jerman, pada 8 Juni 1971. Ia memang mengidap penyakit komplikasi yang lama dideritanya. Ia pernah aktif di GP Ansor Kebun Sirih, Jakarta pada usia muda. Kemudian jadi Ketua Umum Lesbumi pertama, sebuah lembaga kebudayaan yang didirikan atas restu para ulama pada 28 Maret 1962. Lalu, ayah Camelia Malik ini, menjadi Ketua III PBNU. Atas jasa-jasanya, pemerintah mengukuhkannya sebagai pahlawan dengan mendapatkan Bintang Mahaputra Kelas II/Adipradhana. 


10 Juni 1927 
Hari lahir Asrul Sani, seorang penulis, penerjemah naskah drama dunia, serta sutradara panggung dan film. Seniman "Angkatan 1945" penggagas dan penandatangan Surat Kepercayaan Ge/anggang (1950). Wakil Ketua Lesbumi (1962), sebuah organisasi seniman di NU, dan anggota DPRGR/MPRS wakil seniman, dan anggota DPR RI (19771982).


Asrul Sani lahir di Rao, Pasaman, Sumatera Barat, 10 Juni 1927. Dia anak bungsu dari Sultan Marah Sani SyairAlamsyah, Yang Dipertuan Sakti Rao Mapat, seorang bangsawan di daerahnya. 


13 Juni 1982
Pada 13 Juni 1982 Mualim KH Muhammad Radjiun wafat. Ia merupakan salah seorang tokoh NU dari Betawi, mualim yang diakui Mualim KH Syafi’i Hadzami dan KH Zainuddin MZ sebagai gurunya. 


Ia lahir di Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada 1916. Setelah belasan tahun di Makkah, Mualim Radjiun kembali ke tanah air dan bergabung dengan beberapa teman serta juniornya di Jam`iyatul Qurra wal Huffazh, organisasi yang menaungi para qari dan penghafal Al-Qur`an yang kini menjadi badan otonom NU. 


14 Juni 1954
Pada 14 Juni 1954 merupakan hari lahir qari legendaris H Muammar ZA. Ia lahir di Dusun Pamulihan, Warungpring, Kecamatan Moga, Kabupaten Pemalang, 14 Juni 1954. Setamat sekolah dasar Muammar nyantri di Kaiiwungu, Kendal, Jawa Tengah. 


Ia mengikuti MTQ Tingkat Provinsi DIY pada 1987 dan berhasil menyabet juara pertama tingkat remaja. Setelah itu, ia selalu menjadi anggota kontingen DIY di MTQ Nasional. 


Pada tahun 1980-an dan 1990-an suara merdunya lazim menghiasi masjid-masjid di Indonesia sebelum maghrib, menjelang subuh, atau menjelang shalat Jumat, melalui kaset yang diputar dengan tape recorder. Kaset-kasetnya juga diputar pada acara-acara keagamaan seperti Maulid Nabi.


14 Juni 1975 
Pada 14 1975 merupakan hari lahir KH Taufiqui Hakim, pengasuh PP Darul Falah, Bangsri, Jepara, Jawa Tengah. Ia merupakan penggagas metode membaca Kitab Kuning secara cepat, yakni system Amtsilati. Secara bahasa, kata ”amtsilati" bermakna ”contohku", maksudnya metode yang digagasnya dituangkan dalam bentuk buku dengan banyak contoh agar mudah dipahami bagi yang ingin beiajar Kitab Kuning.


19 Juni 1966
Hari lahir seorang seniman wayang suket, Ki Slamet Gundono. Ia merupakan seniman dengan latar beiakang santri yang mempunyai banyak bakat dan kemampuan. la adalah dalang, pemusik, pemain teater, dan pemain film. Slamet lahir di Slawi, Tegal, Jawa Tengah, 19 Juni 1966. Ia meninggal pada tahun 2014. Salah satu lagunya, Maca, menjadi pengiring selama pameran seni rupa dalam rangkaian acara muktamar ke-33 NU. 


29 Juni 1921 
Pada tanggal 29 Juni 1921 merupakan hari lahir KH Ahmad Syaichu. Tokoh NU, pendiri pondok pesantren Al-Hamidiyah Depok ini lahir di Surabaya, JawaTimur. Ia merupakan pendiri dan sekaligus Ketua Pimpinan Pusat lttihadul Muballighin. Pada era1980-an menjadi Ketua Oll dan anggota Dewan Tertinggi Masjid-masjid Sedunia di Makkah, anggota DPR (1955), Wakil Ketua DPR-GR (1963-1966), dan anggota DPR (1971-1977).

Penulis: Abdullah Alawi 
Editor: Alhafiz Kurniawan