Nasional

Paus Fransiskus Apresiasi Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

Kamis, 5 September 2024 | 12:30 WIB

Paus Fransiskus Apresiasi Terowongan Silaturahmi Penghubung Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

Salah satu kegiatan Paus Fransiskus di Indonesia didampingi Keuskupan Agung Jakarta dan Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar. (Foto: tangkapan layar YouTube KOMSOS KWI)

Jakarta, NU Online

 

Paus Fransiskus menghadiri "Interreligious Meeting" (pertemuan antaragama) di Masjid Istiqlal sebagai salah satu agenda kunjungan apostolik ke Indonesia pada Kamis (5/9/2024).

 

Kedatangan Paus Fransiskus disambut langsung oleh Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar yang langsung mengantarkannya ke depan Terowongan Silaturahmi penghubung rumah ibadah dua agama.

 

Pada kesempatan tersebut, Paus menyampaikan apresiasinya atas pembangunan Terowongan Silaturahmi.

 

"Saya mengucapkan selamat kepada anda sekalian karena tujuan terowongan silaturahmi ini ialah untuk menjadi tempat dialog dan perjumpaan," kata Paus.

 

Ia juga mengimajikan sebuah terowongan sering dibayangkan sebagai lorong yang panjang dan gelap. Sebagai umat beragama dengan tradisi keagamaan yang berbeda-beda, ia mengharapkan Terowongan Silaturahmi ini bisa berfungsi menjadi tempat yang menuju kepada jalan terang dari setiap permasalahan dengan persaudaraan antariman sebagai sinarnya.

 

"Demikian, di akhir perjalanan kita akan mampu mengenal mereka dalam diri yang berjalan di samping kita sebagai seorang saudara seorang saudari yang dengannya kita dapat berbagi kehidupan dan saling mendukung satu sama lain," ungkap Paus yang memiliki nama lahir Jorge Mario Bergoglio ini.

 

Selain itu, Paus juga berpesan agar umat dari berbagai kepercayaan dapat semakin terbuka dengan dialog lintas iman untuk mencirikan simbol Indonesia yang damai dalam keberagaman.

 

"Saya berharap komunitas-komunitas kita dapat semakin terbuka bagi dialog antarumat beragama dan semoga menjadi sebuah simbol kehidupan bersama yang damai yang mencirikan Indonesia," tuturnya.

 

Paus juga mendoakan bagi mereka yang melewati terowongan ini agar diberkati dalam semangat persahabatan, kerukunan, dan persaudaraan.

 

Selepas Paus Fransiskus memberikan sambutannya, KH Nasaruddin Umar menjelaskan latar belakang dibangunnya terowongan yang juga disebut Wot Ati (bahasa Jawa= jembatan hati) ini.

 

"Terowongan ini dibangun tahun lalu oleh pemerintah RI Presiden Jokowi yang fungsinya adalah menghubungkan dua rumah ibadah yang sangat fungsional. Karena itu kami mohon Yang Mulia untuk menjadi saksi akan fungsi terowongan ini," kata Kiai Nasar.

 

Terowongan silaturahmi ini juga terdiri dari dua tingkat tempat parkir yang bisa menampung 1.000 mobil dan bisa digunakan baik oleh jamaah Masjid Istiqlal maupun Gereja Katedral Santa Maria Diangkat ke Surga.

 

Tak hanya itu, bagian sisi dalam terowongan juga dihiasi ornamen seni yang sangat indah serta dapat digunakan sebagai tempat berdialog antarumat.

 

Kiai Nasar juga mengungkapkan harapannya terkait terowongan ini agar bisa menjembatani persaudaraan masyarakat lintas iman di negeri ini.

 

"Sama harapan kami dengan yang mulia, kami berharap semoga dengan terowongan silaturahim ini menjadi jembatan persaudaraan bukan saja antara Katolik dengan Islam tetapi juga antarumat beragama antar sesama manusia," pungkasnya.

 

Dalam pertemuan antaragama ini hadir pula beberapa tokoh seperti Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Presiden RI ke-10 dan 12 Jusuf Kalla, Ibu Negara RI ke-4 Sinta Nuriyah, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan KH Ahmad Fahrurrozi, KH Quraish Shihab dan KH Alwi Shihab beserta sejumlah tokoh lainnya dari berbagai agama.