Nasional

Ruby Kholifah: Perempuan Jadi Teroris itu Menyalahi Kodrat

Sabtu, 3 April 2021 | 04:15 WIB

Ruby Kholifah: Perempuan Jadi Teroris itu Menyalahi Kodrat

Sekretaris Jenderal Internasional Asian Muslim Action Network (AMAN) dan Country Representative Aman Indonesia, Dwi Rubiyanti Kholifah. (Foto: dok. BBC)

Jakarta, NU Online

Sekretaris Jenderal Internasional Asian Muslim Action Network (AMAN) dan Country Representative Aman Indonesia, Dwi Rubiyanti Kholifah atau yang akrab disapa Ruby Kholifah menegaskan bahwa sejatinya perempuan memiliki potensi besar untuk menjadi best builder (pembangun yang hebat).


"Karena dia adalah figur yang sangat dekat dengan kehidupan, di rahim perempuan-lah kehidupan manusia itu dimulai. Denyut kehidupan itulah yang sebenarnya membuat perempuan itu sangat peka. Dan ketika perempuan menjadi teroris, itu menyalahi kodratnya sebagai seorang perempuan di mana dia adalah penjaga kehidupan," tegas Ruby Kholifah dihubungi NU Online, Jumat (2/4).


Kendati demikian, kata perempuan yang mewakili Indonesia pada 100 Women BBC ini, bukan berarti laki-laki tidak bisa menjaga kehidupan. Tetapi Allah menganugerahi spesifikasi terhadap sebuah komponen di dalam tubuh perempuan, yaitu rahim.


Untuk menekan paham radikal ekstremis dan terorisme, Ruby menegaskan untuk terus menarasikan tentang Islam rahmatan lil 'alamin. Sebab, sejatinya Islam menganjurkan untuk menjaga kehidupan dan jiwa (hifzun nafs). 


"Bahwa mati adalah sesuatu yang pasti, tetapi berbuat baik dan mengisi kehidupan dengan hal positif itu merupakan hal yang perlu kita lakukan sebelum mati. Bukan membangun eksklusivitas (ketertutupan) dengan mencelakai dan membunuh orang yang lain atas nama jihad," terang dia.


Sebelumnya, terdapat pelaku penyerangan di Mabes Polri Jalan Trunojoyo Jakarta Selatan. Penyerangan tersebut dilakukan oleh seorang perempuan bernama Zakiah Aini (25) pada Rabu (31/2/2021) sore. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyatakan bahwa Zakiah terafiliasi dengan jaringan teroris ISIS di Indonesia.


"Yang bersangkutan ini adalah tersangka atau pelaku lone wolf berideologi ISIS. Terbukti dari postingannya di sosial media," ujar Listyo saat jumpa pers di Mabes Polri Rabu malam.


Lebih lanjut, Sigit mengatakan, Zakiah membuat akun instagram beberapa jam sebelum beraksi. Pada akun tersebut ia mengunggah foto bendera ISIS dan keterangan tulisan terkait jihad ISIS.


Kontributor: Syifa Arrahmah

Editor: Fathoni Ahmad