Nasional

Syekh Abdul Aziz As-Syahawi Mesir Sampaikan Ijazah 'Ammah untuk PBNU

Rabu, 27 Juli 2022 | 17:00 WIB

Syekh Abdul Aziz As-Syahawi Mesir Sampaikan Ijazah 'Ammah untuk PBNU

Mahaguru Ulama Madzhab Syafii Mesir Syekh Abdul Aziz As-Syahawi. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online 
Mahaguru Ulama Madzhab Syafii Mesir Syekh Abdul Aziz As-Syahawi berkunjung ke Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Jalan Kramat Raya 164, Jakarta Pusat, Rabu (27/7/2022). 

 

Dalam lawatan tersebut, Syekh Abdul Aziz menyampaikan ijazah ‘ammah kitab Majmu'ut Ta'lifat wal 'Athaya wal Hibat fi Rasaili wa Maqalatil 'Allamah 'Abdul 'Aziz asy-Syahawi kepada segenap pengurus PBNU yang hadir. 


“Saya ijazahkan kepada saudara semua, segala yang kami talaqqi (pelajari secara lagsung), kami riwayatkan, dan kami baca, dari guru-guru kami dengan ijazah yang mu’tabarah,” kata Syekh Abdul Aziz mengijazahkan. 


Qabilna,” susul segenap hadirin. 


Dalam kunjungan tersebut, Syekh Abdul Aziz berpesan kepada seluruh hadirin agar selalu berpegang pada Al-Qur’an dan sunnah Nabi. Sebab, Al-Qur’an telah mengangkat derajat orang-orang yang mau menjaganya. 


“Langit boleh berbangga karena penduduknya adalah malaikat yang tidak berbuat dosa, tapi bumi juga lebih bangga karena di dalamnya dimakamkan jenazah-jenazah sosok penjaga Al-Qur’an,” terang Syekh Abdul Aziz mengisahkan dialog antara langit dan bumi. 


Selanjutnya, Syekh Abdul Aziz mengatakan alasan orang yang menjaga Al-Qur’an akan mendapat kedudukan mulia karena kitab suci umat Muslim ini memiliki banyak kemuliaan dan keutamaan. Salah satunya adalah seolah penjaga Al-Qur’an telah mengamban estafet kenabian sebagaimana dijelaskan hadis riwayat Bukhari dan Muslim berikut, 


مَنْ قَرَأَ الْقُرْآنَ فَقَدِ اسْتَدْرَجَ النُّبُوَّةَ بَيْنَ جَنْبَيْهِ ، غَيْرَ أَنَّهُ لا يُوحَى إِلَيْه 


Artinya, “Barangsiapa membaca Al-Qur’an, maka keluarlah nuansa kenabian dari dua sisinya. Hanya saja, tidak melalui pewahyuan.” 


Berikutnya, lanjut Syekh Abdul Aziz, seorang mukmin yang pandai membaca Al-Qur’an juga akan memperoleh kedudukan mulia di akhirat. Sebagaimana disampaikan hadits riwayat Imam Muslim berikut:


الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ، وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ، لَهُ أَجْرَان 


Artinya, “Orang mukmin yang mahir membaca Al-Qur`an, maka kedudukannya di akhirat ditemani oleh para malaikat yang mulia. Dan orang yang membaca Al-Qur`an dengan gagap, ia sulit dalam membacanya, maka ia mendapat dua pahala.” 


Hadir dalam acara tersebut, Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib ‘Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, Ketua PBNU PBNU KH. Ahmad Fahrurrozi, Ketua PBNU H. Amin Said Husni, Katib PBNU KH. Nurul Yaqin Ishaq, Katib PBNU KH. Abdul Moqsith Ghazali, KH. Faiz Syukron Makmun, dan sejumlah hadirin lainnya. 


Kontributor: Muhamad Abror
Editor: Syamsul Arifin