Nasional

Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam PBNU Digelar di 12 Titik se-Indonesia

Kamis, 18 Juli 2024 | 22:30 WIB

Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam PBNU Digelar di 12 Titik se-Indonesia

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar saat sedang memberikan arahan dalam Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bahtsul Masail Metode Penetapan Awal Bulan Hijriah di GreenSA, UIN Sunan Ampel Surabaya, Kamis (18/7/2024). ( Fotof

Surabaya, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memulai gelaran Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bahtsul Masail Metode Penetapan Awal Bulan Hijriah.


Seminar ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan penerapan hukum Islam serta mengatasi berbagai isu yang tengah berkembang. Kegiatan ini secara perdana di mulai di UIN Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur dan akan diselenggarakan kontinu ke 11 titik lainnya.


Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar menegaskan pentingnya seminar ini dalam memperkuat komitmen NU di tengah situasi yang penuh dengan pengalihan isu.


"Ini tanggung jawab kita mengurus Nahdlatul Ulama dan tetap berkhidmah," ujarnya di GreenSA, UIN Sunan Ampel Surabaya, Kamis (18/7/2024).


Ketua PBNU KH Ahmad Fahrur Rozi menjelaskan bahwa seminar yang mengusung tema Istinbath Hukum Islam menegaskan pentingnya Perkum (peraturan perkumpulan) terkait kerja-kerja bahtsul masail di dalam tubuh organisasi.


"Perkum bahtsul masail supaya bahtsul masail kita tidak bertabrakan. Jangan sampai ada keputusan PBNU bertentangan dengan PCNU Malang, misalnya. Ada hierarki bahtsul masail," jelasnya.


Dengan demikian, adanya aturan tersebut diharapkan dapat menghindari tumpang tindih keputusan dan memastikan koordinasi yang baik antara berbagai tingkatan organisasi.


Hadir pada kesempatan tersebut Plt Kakanwil Kemenag Jawa Timur Mufi Imron Rosyadi yang menyampaikan apresiasi kepada para kiai dari PBNU, PWNU, PCNU, serta pihak kampus yang berpartisipasi.


"Diharapkan fatwa para kiai ini bisa membawa maslahat kepada para umat," ujarnya.


Sementara itu, Rektor UIN Sunan Ampel Surabaya Akhmad Muzakki menyampaikan terima kasih kepada PBNU dan Kemenag atas kepercayaan untuk memulai rangkaian seminar dan bahtsul masail ini dari UIN Sunan Ampel. Ia berharap acara ini bisa menghasilkan produk manhaji yang terbaik bagi semua.


"Ini adalah seminar dan Bahtsul Masail pertama kali dari 12 putaran se-Indonesia. 'Miqat'-nya dari UIN Sunan Ampel Surabaya," katanya.


Sebagai informasi, program yang terselenggara atas kerja sama PBNU dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Ditjen Pendis Kementerian Agama (Kemenag) RI pusat dan UIN se-Indonesia ini akan diselenggarakan di 12 titik se-Indonesia.


Adapun 12 titik tersebut tersebar dari Aceh hingga Ambon, meliputi UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta,, UIN Walisongo Semarang, UIN Ar-Raniry Aceh, UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, UIN Raden Intan Lampung, UIN Mataram, UIN Antasari Banjarmasin, UIN Alauddin Makassar, dan UIN Ambon.


Program ini memiliki dua model pelaksanaan, yakni seminar dengan tema Sistem Istinbath Hukum Islam dan bahtsul masail yang membahas model pedoman penentuan awal bulan hijriah.


Selain dibarengkan dengan bahtsul masail, di beberapa titik lokasi rangkaian Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam akan dibarengkan dengan Halaqah Fiqih Peradaban yang membahas hukumah diniyah.