Daerah

Gelar PKL, Ansor Aceh Berkomitmen Cetak Kader Militan Aswaja

Sabtu, 30 Oktober 2021 | 00:30 WIB

Gelar PKL, Ansor Aceh Berkomitmen Cetak Kader Militan Aswaja

Ketua PW Ansor Aceh, Tgk Azwar A Gani. (Foto: NU Online/Helmi)

Banda Aceh, NU Online
Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Aceh terus berkomitmen mencetak kader Ansor yang militan dan berintegritas serta intelektual Aswaja. Hal itu dikatakan Ketua PW Ansor Aceh, Tgk Azwar A Gani, saat memberi sambutan pada pembukaan Pendidikan Kepemimpinan Lanjutan (PKL) Perdana.


“Jelang satu abad, NU adalah kita. Wajah NU adalah kita. Kita ini masa depan NU.
Ansor harus siap menjadi garda terdepan dalam menjaga Islam Ahlussunnah Wal Jama'ah, jaga ulama, NU, Pancasila, dan NKRI,” kata Azwar, Kamis (28/10) malam.


Pria yang akrab disapa Baginda ini mengatakan bahwa kader yang sudah ikut PKL maka sudah menjadi perwira di Ansor. Oleh sebab itu, para kader PKL memiliki tugas untuk melakukan pengkaderan di tingkat kabupaten, kecamatan, bahkan gampong (desa/kelurahan).


“Setidaknya 40 kader Ansor terbaik dan terpilih seluruh Aceh itu akan mengikuti pelatihan selama empat hari untuk menjadi kader militan. Peserta pelatihan ini sudah dilakukan screening sehingga mereka benar-benar pilihan,” tandasnya.


Baginda menambahkan, ke depan, mereka menjadi kader Ansor yang militan. Termasuk menjaga ideologi Aswaja dan Pancasila, serta menjadi pengurus yang bisa diandalkan.


Kegiatan PKL ini digelar di Dayah Mahyal Ulum Al-Aziziyah Sibreh, Aceh Besar. Pembukaan acara tersebut dilakukan oleh Kepala Kanwil Kemenag Aceh Tgk Iqbal Muhammad, yang juga Wakil Ketua PWNU Aceh.


Dalam sambutannya, Tgk Iqbal Muhammad mengatakan, kegiatan PKL 2021 yang dilaksanakan selama empat hari ini ingin melahirkan kader-kader yang  dapat berkibar di masa mendatang sebagai pemimpin di GP Ansor, Banser, ataupun di NU.


“Untuk itu, kegiatan PKL ini wajib dilakukan. Sebab, Banser atau Ansor merupakan ormas kepemudaan terbesar di Indonesia. Selain itu, Banser wajib mempertahankan kedulatan NKRI, sehingganya peserta berhak diberi pelatihan sebagai kader yang akan menjadi pemimpin di masa depan,” kata mantan Wakil Sekretaris PW Ansor Aceh itu.


Muhammad Iqbal menambahkan, program Moderasi Beragama yang kini gencar dikampanyekan pemerintah merupakan upaya memperkuat kerukunan antarumat beragama. Tujuan moderasi ini untuk mencegah terjadinya konflik beragama.


Mantan Kepala Kankemenag Pidie Jaya mengatakan, kerukunan atau toleransi antarumat beragama harus terus dijaga. Sebab, negara bisa hancur kalau umat beragama tidak bersatu dan saling berkonflik.


“Insya Allah, kami terus memberi pemahaman tentang Moderasi Beragama kepada masyarakat, terutama generasi milenial sebagai pewaris masa depan Indonesia maupun Provinsi Aceh,” paparnya.


Ia menegaskan bahwa program Moderasi Beragama bukan menambah ajaran agama baru. Akan tetapi, bagaimana mewujudkan umat beragama menjalankan kepercayaannya sesusai kepercayaan agama masing-masing.


Kegiatan PKL dijadwalkan selama empat hari ke depan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. PKL perdana itu mendatangkan sejumlah instruktur, antara lain Timbul Pasaribu dan Muhammad Luthfi Thomafi.


Kontributor: Helmi Abu Bakar
Editor: Musthofa Asrori