Daerah

Unusa Kenalkan Perkuliahan Berbasis Komunitas untuk Pesantren di Madura

Sabtu, 29 Mei 2021 | 04:15 WIB

Unusa Kenalkan Perkuliahan Berbasis Komunitas untuk Pesantren di Madura

Pimpinan Unusa menerima kunjungan dari Pesantren Nazhatut Thullab Sampang. (Foto: Dok. Unusa)

Surabaya, NU Online
Sejumlah terobosan dilakukan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), Jawa Timur, khususnya saat pandemi seperti saat ini. Salah satunya adalah Community Bassed Learning (CBL) yakni perkuliahan berbasis komunitas. Kegiatan dipusatkan di Pesantren Nazhatut Thullab Prajjan, Camplong, Sampang, Madura.


Rektor Unusa Achmad Jazidie menjelaskan, pihaknya telah mempersiapkan sejak lama metode pembelajaran campuran atau blended learning itu. Metode disiapkan antara lain untuk pelaksanan program perkuliahan berbasis komunitas atau Community Bassed Learning (CBL).


"Jadi, komunitas di sini itu merupakan warga pondok pesantren maupun orang yang ada di sekitar pondok pesantren," kata Achmad Jazidie kepada NU Online, Jumat (28/5).


Jazidie menjelaskan, melalui program CBL itu masyarakat pesantren tidak perlu jauh-jauh ke kampus Unusa. "Nantinya dosen Unusa yang akan datang, sehingga pembelajaran tetap di pesantren," ungkapnya.


Namun demikian, pada saatnya mahasiswa akan ke kampus Unusa saat menjalani praktik di laboratorium.


"Jadi, mahasiswa CBL maupun reguler ini akan memiliki kemampuan di laboratorium sama dengan mahasiswa reguler lainnya," ucap Jazidie.


Agar metode ini sesuai harapan, maka berbagai piranti pendukung disiapkan. Salah satu yang telah dilakukan selama ini dengan memanfaatkan platform tersendiri.


"Nantinya sama dengan mahasiswa reguler menggunakan e-sorogan," tutur Jazidie.


Terobosan yang dilakukan Unusa ini tentu saja ditanggapi positif oleh pihak pesantren. Bahkan, dengan pembelajaran yang ada nantinya akan memastikan bahwa sumber daya manusia di pesantren khususnya yang berada di Pulau Madura akan meningkat.


Pesantren Nazhatut Thullab sendiri berada di Pulau Madura yang memiliki empat kabupaten yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep.


Hal tersebut sebagaimana disampaikan Pengasuh Pesantren Nazhatut Thullab Prajjan, Camplong, Sampang KH Muhammad bin Mu'afi. Bahwa langkah dan tawaran yang diberikan Unusa dengan membuat CBL di pesantrennya sebagai langkah maju.


"Ini bagus, sebagai upaya membangun sumber daya manusia yang dapat membangun Madura dan bangsa lebih baik lagi," ungkapnya.


Dijelaskan, saat ini yang dibutuhkan Madura adalah generasi muda yang memiliki pengetahuan dan keterampilan luas dengan ditopang teknologi mumpuni. Pada saat yang sama tetap mempertahankan kekhasan yang dimiliki.


Pewarta: Ibnu Nawawi
Editor:  Musthofa Asrori